• Blogger widget
  • Nice work
  • Aditya Subawa
Recent Posts

Sabtu, 29 September 2012

Memberi itu Menerima

Tiga orang musafir melewati padang es yang luas. Satu diantara mereka, tampak kelelahan yang amat sangat. Wajahnya pucat pasi. Dia meminta ke dua temannya untuk berhenti beristirahat sejenak. Namun, satu orang menolaknya, dengan alasan, perjalanan masih jauh. Maka, musafir yang kelelahan itu, terus memaksakan diri untuk terus berjalan.

Tidak selang berapa lama, yang kelelahan pun jatuh tersungkur. Ia minta tolong. Namun, hanya satu orang yang merespon dan berempathi kepadanya. Sementara yang satunya lagi tetap terus berjalan.


View Details

Jumat, 28 September 2012

Belajar dari Dunia Lain

Ternyata, kita tidak hanya mendapatkan “sesuatu yang bermakna” dari alam nyata (baca: manusia), kita juga bisa mendapatkannya dari alam tidak nyata (baca: sebangsa jin dan mahluk halus). Lho kok? Ya!!! Beberapa saat yang lalu saya mendapatkan pesan singkat mengenai pernyataan tersebut dari seorang teman via “WhatsApp”. Memang sedikit berbau “lucu”, namun pesan singkat tersebut memang memiliki makna yang sangat dalam.

Yuk kita lihat pesan singkat tersebut …


View Details

Selasa, 25 September 2012

Belajar Implementasi Ikhlas

IKHLAS. Adalah sebuah kata sederhana yang sulit dalam pengimplemantasiannya. Sulit juga untuk kita definisikan. Namun, semoga kiranya, cerita sederhana di bawah ini, bisa sedikit memberikan gambaran kepada kita tentang apa itu IKHLAS dan apa dampak yang ditimbulkan ketika ikhlas menjadi jalan kehidupan kita. (cerita ini saya dapatkan ketika masih menjadi santri di Pondok Pesantren Miftahul Huda 520 Karangpucung – Cilacap, Jawa Tengah)

Alkisah, dua orang sahabat santri, yang sudah lama lulus dari pesantrennya. Sebut saja nama mereka Darkum dan Darkim.


View Details

Jumat, 21 September 2012

Penentu Kesuksesan Diri

Kalau Anda ingin menyalahkan orang yang paling bertanggung jawab atas kegagalan Anda dalam hidup, maka Anda bisa mulai dengan menyalahkan diri sendiri? Kenapa demikian?

Karena Andalah sendiri yang mengambil keputusan untuk gagal. Bukan atasan Anda yang galak. Bukan anak buah Anda yang susah  diatur. Bukan istri Anda yang tidak sejalan. Bukan suami Anda yang tidak pengertian. Bukan teman di kantor yang menggosipkan Anda. Tetapi karena Anda sendirilah yang memutuskan, mengambil keputusan dengan penuh kesadaran, untuk gagal.


View Details

Sabtu, 15 September 2012

Cara Alam Menghibur Kita

Pernahkah kita mengalami ketika hujan deras mengguyur, kita lupa membawa payung. Lalu kita pun berbasah kuyup kedinginan. Namun, ketika kita siapkan jas hujan, justru panas dan terik datang membakar hari. Sebalkah Anda?

Atau mungkin kita pernah terburu- buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah tersendat, seolah membiarkan kita terlambat. Namun, ketikakita ingin melaju dengan tenang, pengendara lain malah membunyikan klakson agar kita mempercepat langkah. Sebalkah Anda? Mengapa keadaan seringkali tak bersahabat? Mereka seakan meledek, mengecoh, bahkan tertawa terbahak - bahak. Inikah yang disebut dengan "ketidakmujuran"?


View Details

Bersihkan Jendela Diri

Suatu pagi, sewaktu sarapan, si istri melalui jendela kaca. Ia melihat tetangganya sedang menjemur kain.

"Cuciannya kelihatan gak bersih ya Pak..", kata sang istri. "..Sepertinya tetangga kita itu gak tahu cara mencuci pakaian yang bener. Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus tuh"


View Details

Senin, 10 September 2012

Mengecek Mindset Kemiskinan Kita

KEMISKINAN adalah sebuah kata yang paling dihindari banyak manusia. Ia adalah momok yang selalu manghantui manusia di setiap waktu. Saking takutnya dengan KEMISKINAN, banyak manusia menghalalkan segala cara untuk menghindarinya. Namun, telah begitu kuatnya dalam pola pikir kita tentang kemiskinan, sehingga hidup ini terasa jauh dari ketenangan dan kebahagiaan.



View Details

Sabtu, 08 September 2012

Pikiran adalah Permukaan Hati

JANGAN pernah berkata benci, kotor, atau berpikir busuk. Itu nasihat nenek saya. "Nanti, kalau ada setan lewat, bisa terjadi sungguhan," katanya. Saya cuma mesem, cenderung menyepelekan petuah itu. Maklum, di mata saya, orang sepuh itu suka berpikir aneh, termasuk yang tidak masuk akal. Pokoknya, ucapan Nenek yang membawa nama setan, jin, dan malaikat saya ibaratkan angin lalu. Tak perlu digubris. "Ya , sudah, kalau tak percaya," katanya. Esoknya, petuah serupa diulang lagi, dan diulang lagi, walau sang cucu selalu menertawakannya.


View Details
 

Labels

Popular Posts