• Blogger widget
  • Nice work
  • Aditya Subawa
Recent Posts
Tampilkan postingan dengan label doa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label doa. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 Maret 2013

Munajatkan Diri Kepada-Nya



Marilah kita bersama-sama memanjatkan doa yang menghangatkan dan penuh ketulusan, yakni sebuah doa untuk menghilangkan kepenatan, kesuntukan, dan kesedihan;

"Tidak ada Ilah kecuali Allah Yang Maha Agung dan Maha Pernurah. Tidak ada Ilah selain Allah, Rabb Arasy yang Agung. Tidak ada llah selain Allah, Rabb langit dan bumi dan Rabb 'Arasy yang Mulia. Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri. Tidak ada llah selain Engkau dan dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan."

View Details

Kamis, 07 Februari 2013

Bagaimana Aku Menjadi Orang Yang Mukhlis Dalam Setiap Amalku?

ikhlaskanSetan senantiasa menghadang langkah manusia untuk merusak amal shalih mereka, dan seorang mukmin akan senantiasa dalam jihad melawan iblis musuhnya hingga ia berjumpa dengan Rabb- Nya kelak dalam keadaan beriman dan ikhlas semata karena-Nya dalam setiap amalnya. Diantara hal-hal yang dapat menimbulkan keikhlasan adalah:

1. Doa

Hidayah semua ada di tangan Allah dan hati manusia berada diantara dua jari dari jari-jemari Allah Yang Maha Pengasih, Ia membolak-balikkannya sesuai dengan kehendak-Nya. Oleh karena itu, kembalilah kepada Dzat yang seluruh hidayah berada di tangan-Nya, tampakkanlah rasa butuh dan kehinaanmu kepada-Nya, mintalah dari-Nya keikhlasan senantiasa.

Konon do’a ‘Umar Ibnul Khatthab radhiyallahu ‘anhu yang paling sering ia ucapkan ialah:

“Ya Allah jadikanlah amalku shalih semuanya, dan jadikanlah ia ikhlas karena-Mu, dan janganlah Engkau jadikan untuk seseorang dari amal itu sedikitpun”.

2. Menyembunyikan amal


View Details

Senin, 29 Oktober 2012

Mantera Untuk Zyra

Zyraku yang cantik, zyraku yang manis

Ayo bangun, jangan menangis

Ayo kita sambut, mari kita sambut

Hari ini dengan gembira

 

Ada ayah bunda, selalu disini

Menemanimu tuk raih masa depan

Masa depan yang sukses

Masa depan yang bahagia

 

SuksesBahagia !!!


View Details

Kamis, 04 Oktober 2012

Dialog Imajiner: Chatting Dengan Tuhan

BUZZ...
BUZZ...

TUHAN: Kamu memanggil-Ku?
AKU: Memanggilmu? Tidak.. Ini siapa ya?

TUHAN: Ini TUHAN. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu.
AKU: Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik. Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk.
TUHAN: Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.


View Details

Rabu, 15 Agustus 2012

Memaknai Kata "LEBARAN"

Bedug bertalu….

Hari kemenangan tiba. Mudik. Takbiran. Silaturrahmi. Halal-bihalal. Lebaran.

Puasa Ramadan akan segera berakhir, nuansa perayaan Idul Fitri sudah terasa. Secara harfiah, Idul Fitri bermakna hari suci, sering diartikan hari kembali sucinya jiwa-jiwa umat Muslim setelah menjalankan puasa dan berbagai rangkaian ibadah sebulan penuh selama Ramadan.


View Details

Rabu, 27 Juni 2012

Doa itu Do Action !!!

Pada suatu malam yang sangat dingin, seorang pemuda duduk di dekat perapian dirumahnya untuk menghangatkan badan. Saat pandangannya menatap jendela rumahnya, dilihatnya seorang kakek sedang berjalan ditengah salju yang putih.

Sang Pemuda kemudian berpikir, “Ah Malangnya kakek itu, dia harus berjalan ditengah badai salju seperti ini. Baiklah aku akan mendoakan dia saja agar dapat tempat berteduh.” Pemuda itu lalu berdoa kepada Tuhan : “Tuhan bantulah agar orang tua di depan rumahku ini mendapatkan tempat untuk berteduh. Kasihan Tuhan dia kedinginan.”

Ketika si pemuda mengakhiri doanya dilihatnya sang kakek berjalan mendekati rumahnya dan diapun sempat mendengar suara rintihan sang kakek yang kedinginan ketika sang kakek bersandar di dekat jendela rumahnya. Mendengar itu sang pemuda berdoa lagi kepada Tuhan. “Tuhan lihatlah sang kakek di luar rumah itu. Kasihan sekali dia Tuhan, biarlah engkau membantunya agar dia tidak kedinginan lagi.bantulah agar dia mendapatkan tempat berteduh yang hangat.” Setelah itu si pemuda pun tidur lelap.

Keesokan harinya si pemuda terbangun karena suara gaduh masyarakat sekitarnya. Dia pun keluar rumah dan menemukan sang kakek telah meninggal bersandar di dekat jendela rumahnya.

Si pemuda kemudian berdoa lagi kepada Tuhan. “Tuhan mengapa engkau membiarkan kakek itu meninggal kedinginan padahal aku sudah mendoakannya agar dia selamat.” Tuhan pun menjawab si pemuda itu. “Aku mendengar doamu hai pemuda. Aku sudah membimbing kakek itu agar mendekati rumahmu. Akan tetapi engkau tak menghiraukannya bahkan ketika kakek itu merintih di depan jendela rumahmu.”

Sahabat,

Dalam keseharian, terkadang kita seperti pemuda di atas. Salah mengartikan konsep terkabulkannya doa. Sehingga kita terjebak dalam belenggu pikiran negatif, seperti ketika sudah berdoa ya sudah, tinggal menunggu dikabulkan.

Maka mulai sekarang, yuk kita ubah mindset dalam berdoa dengan pengharapannya. Doa itu Do Action !!! Doa itu kata kerja aktif bukan pasif.


Semoga bermanfaat,

Salam SuksesBahagia !!!

Imam Nugroho
Mindsetter SuksesBahagia


View Details

Selasa, 24 April 2012

Ingatlah Tuhan Saat Kita Bahagia


Tersebutlah seorang pekerja sebuah proyek pembangunan apartemen di Jakarta. Dia sedang berada di bawah, sementara beberapa temannya masih berada di atas. Karena ada sesuatu yang harus di bawa ke atas, maka temannya yang di atas meneriaki pekerja tersebut. Namun karena terlalu jauh jaraknya, pekerja itu tidak mendengar setiap teriakan temannya yang di atas.

Melihat teriakannya tidak terdengar, maka temannya itu berinisiatif untuk ‘memancing’ pekerja itu dengan melemparkan koin uang seribuan. Ketika ada uang koin terjatuh, pekerja itu memungutnya dan melanjutkan aktivitasnya tanpa mendongak ke atas, untuk sekedar mengecek, dari mana asal uang koin itu. Hingga beberapa kali uang koin dilemparkan, pekerja itu tetap tidak mendongak ke atas.

Karena kesal, teman di atasnya akhirnya melemparkan sebagian batu bata, dan mengenai punggungnya hingga terasa sakit. Ia pun lalu menengok ke atas dengan perasaan kesal dalam kesakitan. Ia marah-marah, mengata-ngatai temannya yang di atas, dan berteriak, “Kalau ada perlu panggil dong, jangan pakai lempar batu bata segala.” Padahal, dari tadi ia diteriaki, dilempari uang, namun tidak ‘ngeh’ untuk mendongak ke atas.

Sahabat,

Adakah kita persis memliki perilaku seperti pekerja itu?

Aha, sepertinya demikian. Coba tengoklah ke dalam. Berapa sering kita tidak mendongakkan wajah ke atas untuk berdoa kepada-Nya? Bisa dikatakan kita lupa untuk berdoa, disaat hidup ini berjalan normal, penuh keberkahan, kabahagiaan, kesuksesan-kesuksesan, atau nikmat yang lainnya, karena merasa semua itu adalah sesuatu yang ‘mesti adanya’, sesuatu yang sudah layak adanya sebagai hasil dari usaha-usaha kita. Kita melupakan Tuhan.

Namun, ketika Tuhan melemparkan ‘batu bata ujian dan masalah’ maka kita segera memarahi-Nya, mengatakan Tuhan tidak adil, dan umpatan-umpatan lainnya. Atau lebih baik dari itu, ketika Tuhan melemparkan ‘batu bata ujian dan masalah’, baru lah kita mengingat-Nya, memohon kemudahan dari-Nya. Padahal, untuk menghadapi masalah, bukan memohonkan kemudahan, tapi memohonkan kekuatan, dan itulah yang terbaik.

Sahabat,

Haruskah Tuhan memberikan kita masalah untuk mengingat-Nya?

Tentu tidak, ya kan?

Dalam setiap kondisi apapun, suka-duka, bahagia-menderita, kita harus selalu mengingat-Nya. Rasulullah SAW bersabda :

Bermohonlah kepada Robbmu di saat kamu senang (bahagia). Sesungguhnya Allah berfirman (hadits Qudsi): "Barangsiapa berdo'a (memohon) kepada-Ku di waktu dia senang (bahagia) maka Aku akan mengabulkan do'anya di waktu dia dalam kesulitan, dan barangsiapa memohon maka Aku kabulkan dan barangsiapa rendah diri kepada-Ku maka aku angkat derajatnya, dan barangsiapa mohon kepada-Ku dengan rendah diri maka Aku merahmatinya dan barangsiapa mohon pengampunanKu maka Aku ampuni dosa-dosanya."

(Ar-Rabii')


Wallaua’lam …



Salam SuksesBahagia !!!

Imam Nugroho | MSB
Mindsetter SuksesBahagia

View Details

Kamis, 19 April 2012

Sandarkan Diri Kepada-Nya

Ketika semasa kuliah dan aktif di kegiatan kemahasiswaan (BEM), dalam pencarian dana kegiatan sosial, kami selalu menyandarkan diri dengan orang-orang yang tekenal pada waktu itu. Misalkan anggota dewan, ketua LSM, bahkan ketua Parpol. Sehingga pada saat pengajuan ke beberapa lembaga, kami akan mendapatkan kemudahan dan sekaligus pencairan dana tersebut, tanpa harus menunggu lama. Istilah kami pada waktu itu adalah “atas referensi dan rekomendasi”.

Berbeda jika kami meminta bantuan dana tanpa adanya referensi atau rekomendasi dari tokoh-tokoh terkenal, kami akan kesulitan untuk mendapatkan dana yang kami ajukan, bahkan, untuk masuk dalam daftar waiting list pun susah sekali. Artinya, “penyandaran diri” terhadap orang atau tokoh yang memiliki kekuasaan, akan membantu kelancaran proses, untuk apapun itu.

(misalkan melamar pekerjaan, ketika ada referensi salah seorang manajer di dalam PT tersebut, tentu akan menjadi prioritas untuk proses rekrutment)

Nah, begitu pun seharusnya dalam menjalani kehidupan ini, kita harus menyandarkan diri kepada sesuatu yang memiliki kekuasaan dan kemahaan. Sehingga, hidup yang kita jalani, akan lebih “lancar” dan penuh barakah.


Siapakah yang memiliki kekuasaan dan kemahaan selain Allah SWT? Tidak ada, bukan? Maka, seyogyanya kita menggantungkan atau menyandarkan diri kita ini hanya kepada Allah SWT, untuk hidup yang senantiasa berada dalam kemudahaan dan kebarakahan. Allah sendiri telah berfirman:

“Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.”

(Q.S. Al-Ikhlas [112] : 2)

Bagaimana bentuk peyandaran kita kepada-Nya?

Awali setiap aktivitas kita dengan mengucap al-basmalah, BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM. Kalimat al-basmalah adalah bentuk pertama peyandaran diri kepada-Nya. Bismillahirrahmaanirrahiim artinya adalah “dengan menyebut nama Allah, Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang”. Dengan menyebut nama Allah, berarti kita menjadikan Allah sebagai referensi dan rekomendasi dalam menjalankan aktivitas.

Hum, sudahkah kita selalu menyandarkan diri ke Yang Maha Pengasih dan Penyayang?

Jika belum, segeralah untuk memulainya. Tidak ada kata terlambat. Penyandaran diri kepada-Nya akan menjadikan hidup lebih berkualitas, lebih bermakna, diberikan solusi kehidupan, kemudahan, keberkahan, sehingga SuksesBahagia.

Sandarkanlah diri kita, sandarkanlah setiap aktivitas dan kegiatan kita, dengan menyebut asma-Nya, BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIMI …


Salam SuksesBahagia !!!


Imam Nugroho | MSB
Mindsetter SuksesBahagia



View Details

Rabu, 28 Maret 2012

Buat “Sebab” Kabahagiaan Menghampirimu

Anda sudah pasti mengenal yang namanya doa sapu jagat, ya kan? Ialah doa yang paling sering dilafalkan oleh umat muslim sebagai tanda ketika akan mengakhiri setiap doa-doanya. Misalnya, disaat khutbah jumat yang terlalu panjang nasehatnya, dan khotib sudah membaca doa sapu jagat ini, maka para jamaah sudah merasa lega, karena pasti akan selesailah khutbah jumatnya itu.

Lalu, apa sebenarnya makna kandungan dan implementasinya bagi kehidupan kita? Sehingga doa ini sangat popular dikalangan ummat muslim?

Sebelumnya, mari kita lihat dulu terjemahan dari doa sapu jagat yang termaktub dalam Q.S. Al-Baqarah : 201, yaitu:

“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan (kebahagiaan) di dunia dan kebaikan (kebahagiaan) di akhirat dan lindungilah kami dari siksa api neraka.”
Hum, doa yang sangat bagus, ya kan? Sengaja setelah kata kebaikan (hasanah) saya tambahkan ‘kebahagiaan’, karena biasanya hal-hal yang baik itu akan membuat kita bahagia. Seperti, ketika kita mendapatkan penghasilan yang baik, maka bahagialah kita. Memiliki istri atau suami yang baik, berbahagialah kita. Mendapatkan promosi jabatan ke yang lebih baik, berbahagialah kita. Jadi sekali lagi, kebaikan itu akan mendatangkan kebahagiaan.

Nah, maksud dari doa ini adalah kita ingin atau berharap kebahagiaan, atas kebaikan-kebaikan yang Allah berikan, baik ketika hidup di dunia, maupun di akhirat. Karena memang hanya Allahlah sumber dari segala kebaikan. Kebaikan dalam bentuk apapun. Artinya, kebaikan ‘versi’ Allah, dan adakalanya, hal ini berseberangan dengan kita. Sebagai contoh, musibah. Bagi kita sebagai manusia biasa, sudah pasti yang namanya musibah itu adalah sesuatu yang buruk. Namun bisa tidak bagi-Nya. Misalkan ketika musibah itu kita terima, sebenarnya Allah itu sayang kepada kita.

Sehingga kita harus ‘cerdas’ dalam membumikan doa sapu jagat ini dalam kehidupan sehari-hari. Kadang, setelah kita melafalkannya, kita hanya diam harap-harap cemas mengharap kebaikan dari-Nya. Maka adalah sebuah ironi jika, sebagian besar orang yang membaca doa ini, kehidupannya malah jauh berbeda dari apa yang ia mintakan. Ya bagaimana mungkin ia akan merasakan kebahagiaan, ketika hidupnya itu hanya diisi dengan keluhan-keluhan, keputusasaan, atau bahkah berprasangka buruk kepada-Nya, atas masalah dan cobaan hidup.

Oleh karena itu, dalam rangka pengimplementasian doa sapu jagat dalam hidup dan kehidupan kita sehari-hari, dan agar kita benar-benar mendapatkan kebaikan yang bermuara kepada kebahagiaan, lihatlah ayat selanjutnya (202) yang artinya :

“Mereka itulah orang-orang yang mendapat kebahagiaan dari apa yang mereka usahakan, dan Allah sangat cepat perhitungannya.”

Wow, saya sempat terkejut ketika mengetahui terjemahan ayat 202 sebagai kelanjutan ayat 201 yang merupakan doa sapu jagat. Ternyata, disinilah kuncinya. Kebahagiaan itu akan kita raih setelah kita mengusahakannya. Ingat, doa tanpa ikhtiar, itu mimpi. Maka jelaslah sudah, mengapa banyak orang yang hidupnya jauh dari kata bahagia. Ternyata mereka hanya berdoa dan berharap tanpa ‘berbuat’ atau menciptakan dan menghidupkan sebab dari kebahagiaan itu sendiri.
Sahabat,

Menciptakan dan menghidupkan sebab atas kebahagiaan adalah usaha yang harus kita lakukan, jika kita ingin mendapatkan kebahagiaan itu sendiri. Persis ketika ada seorang pemuda yang menginginkan seorang gadis pujaan. Tentu ia tidak hanya berdiam dan berdoa untuk memilikinya. Ia harus ‘usaha’ untuk mendapatkannya. Biasanya, yang dilakukan adalah ‘sebab-sebab’ gadis pujaannya itu tertarik dan mau menerimanya. Misalkan, dengan memberinya coklat, mawar, atau kepastian untuk menikahinya. Hal-hal itu adalah ‘penyebab’ yang bisa menjadikan gadis pujaannya itu menerimanya. Begitulah kebahagiaan, begitulah kebaikan yang kita harapkan, harus diawali dengan sebuah tindakan ‘penyebab’ kebahagiaan dan kebaikan itu menghampiri kita.

Apa ‘sebab’ yang membuat kebaikan dan kebahagiaan itu menghampiri kita? Aha, pertanyaan bagus. Dari pengalaman yang saya lakukan selama ini, tidaklah repot sebab itu. Ia hanya memerlukan komitmen dan konsistensi diri. Ia adalah positive mindset (pola pikir positif). Ya, berpikir positif atas semua yang menimpa kita.

Bertanyalah ‘apa’ bukan ‘mengapa’ untuk melahirkan pola pikir yang positif. Misalkan, Anda terkena musibah, kehilangan uang. Maka tanyakanlah “Apa hikmah dari musibah ini?” bukan “Mengapa harus terjadi kepada saya?”

Pertanyaan terakhir (mengapa), itu tidak memberikan solusi, yang ada hanyalah memperpanjang penderitaan, karena biasanya akan muncul pertanyaan-pertanyaan lain. Tapi pertanyaan pertama (apa) akan segera menghasilkan jawaban. Misalkan dari kasus tadi dengan bertanya, “Apa hikmahnya?” maka otomatis nurani kita akan menjawab, “Oh, saatnya saya bersedekah. Karena memang saya akui, saya jarang atau bahkan hampir tidak pernah bersedekah selama ini. Baiklah, saya ikhlaskan, semoga menjadi amalan hasanah (kebaikan).” Nah, lebih enak dan melegakan, ya kan?

Maka, usaha kita dalam menarik kebaikan dan kebahagiaan adalah dengan memperkuat magnet positif dalam pola pikir kita. Awali dengan berupaya untuk menemukan ‘hikmah’ yang tersembunyi didalamnya. Ingat, pasti ada hikmah disetiap kejadian. Maka dengannya, magnet postif ini akan semakin menguat dan menguat, hingga pada akhirnya, harapan kebaikan dan kebahagiaan, dapat kita raih. Amiin …

Wallahu’alam bish showab …


Salam SuksesBahagia !!!


Imam Nugroho | MSB
Mindsetter SuksesBahagia


View Details

Kamis, 08 Maret 2012

Panggil Aku, Zyra !

 

Sahabat, hari ini usiaku menginjak di hari ke 7. Ayahku mengaqiqahkan aku dan memberiku nama yang sangat bagus. Hm, tapi, sebelum aku sebutkan nama pemberian ayahku, aku mau sedikit curhat dulu ya ...

Sahabat, kata bunda, aku berada dirahimnya lebih dari 40 minggu. Sempat membuat khawatir bunda. Terlebih, bunda hampir dikatakan tidak pernah mules perutnya, dimana, perut yang mules adalah pertanda akan lahirnya bayi dari dalam rahim ibunya. Oleh karena itu, bunda harus di-induksi, atau dirangsang untuk mules.

Aku juga tidak tahu mengapa aku seakan tidak mau lahir kedunia. Ah, mungkin aku terlalu nyaman ya di dalam rahim bunda. 

Sahabat, setelah hampir menghabiskan dua labu induksi (infus), akhirnya, bunda merasa mules-mules perutnya. Wah, bahagia katanya, sudah pembukaan tiga. Namun, tiba-tiba pas di cek lagi, ternyata pembukaannya kembali ke pembukaan dua. Sontak, hal ini membuat kaget bunda dan tentu juga ayah. Jika saja sampai sore kondisi tidak membaik, bunda akan pulang ke rumah untuk istirahat, dan kembali lagi untuk di cek. Jika masih seperti itu (pembukaan lambat), bunda harus di operasi cesar untuk melahirkanku. Hhhh, aku sedih sahabat, membuat bunda repot ...

Sahabat, hari itu hari Jumat. Maka, ayah mempersiapkan dirinya untuk menjalankan ibadah shalat jumat. Ayah berkata pada bunda, "Sayang, sabar dan ikhlas ya, ayah mau jumatan, ayah mau minta sama Allah, agar anak kita segera bisa lahir ke dunia ini." Nah, setelah ayah berkata seperti itu, bunda di cek lagi (periksa dalam). Ajaib, pembukaan tujuh !!! Betapa bahagianya bunda dan ayah pada waktu itu. Dari pembukaan dua, langsung ke pembukaan tujuh.

Akhirnya, setelah ayah pulang dari shalat jumat, bunda masuk ke ruang bersalin, karena sudah membukaan sembilan. Alhamdulillah, tepat jam 14.08, aku lahir ke dunia dengan selamat melalui persalinan normal. Hari itu hari Jumat, tanggal 2 Maret 2012.

Sahabat, itulah sepenggal kisahku sampai di hari yang ke tujuh hidup di dunia ini. Dan, nama yang diberikan ayah untukku adalah ZAFIRA AZRA ADZKIA. Zafira itu berasal dari bahasa arab Zhaafira yang artinya KESUKSESAN. Kata ayah, ayah kan Mindsetter SuksesBahagia, jadi mencari nama yang menunjukkan kata sukses atau bahagia, dan ketemulah nama Zafira ini. Azra itu artinya lemah lembut. Ini adalah inspirasi bunda setelah melihat di televisi, seorang balita yang bernama Azra, selamat dari maut akibat gempa besar di Turki. Sementara Adzkia itu artinya cerdas. Sehingga jika digabungkan, arti namaku adalah Sebuah kesuksesan yang diraih melalui kelemah-lembutan yang diperkuat dengan kecerdasan. Bagus ya .... Hehehe ...

Dan sahabat, sahabat bisa panggil aku ZYRA ...

Bandung, 8 Maret 2012



View Details

Jumat, 03 Februari 2012

Bait Untuk Ayah

Tadi malam, tiba-tiba saya teringat Almarhum Ayah. Ya, sudah 11 tahun ayah meninggalkan dunia ini, dan meninggalkan saya dalam "kebimbangan" di usia muda kala itu. Ah, kangen ayah ...

Lalu, saya buka-buka kembali coretan-coretan yang pernah tergores kala ingat mendiang ayah, dan ditemukanlah bait-bait syair. Sudah pernah saya publish lewat notes di facebook, namun ijinkan saya untuk mempublishkannya kembali. 

Ayah, do'aku selalu menyertaimu !

Berikut adalah bait syair untuk ayah ...

Bait untuk ayah …

oleh Imam Nugroho pada 18 Februari 2010 pukul 21:27

Ayah,

kukira kau ada di rumah, menjahit di sudut ruangan, tapi ketika ku dapati, kau tak ada, kosong.. Lalu ku tanya ibu, dan beliau pun terdiam, sedih.. Aku tersadar, ayah telah kembali pada-Nya. 

Ayah, 
sedih jika teringat anakmu ini belum bisa berbuat banyak untukmu. 

Ayah,
alhamdulillah anakmu kini, telah bisa hidup mandiri, telah bekerja, bisa membahagiakan ibu, yang pernah kau titipkan dulu. 

Ayah, tapi kadang ingin kumenangis, ketika kebahagiaan ini tanpa kehadiranmu di sisiku, hingga tak banyak aku berbuat untukmu. 

Ayah,
teringat dulu ketika aku duduk dibangku sekolah dasar dan mendapatkan peringkat pertama, kau hadiahi aku dg 20 tusuk sate kambing, bahkan ketika anakmu meraih peringkat pertama nilai UAN SD tingkat kecamatan waktu itu, kau berkata seolah tidak percaya dan kau berkata, "anaku genius, padahal ayah hanya seorang penjahit kampung" 

Ayah,
kau sekolahkan aku ke SMP dan SMU terbaik di daerah, dan kau selalu bahagia tatkala aku meraih peringkat pertama. Pernah ketika SMU dulu, kau menangis dan memelukku ketika anakmu ini meraih juara umum.

Ayah,
terakhir aku membahagiakanmu ketika aku menjadi organizer Jamnas 2001, kau menangis seolah tak percaya, anakmu menjadi event organizer level nasional, padahal berasal dari kampung. 

Ayah,
namun ternyata itu yang terakhir, sepekan kemudian kau jatuh sakit dan aku mendapatkanmu sudah tidak bisa apa-apa. Tiga hari kemudian, kau hempaskan nafas terakhirmu. Aku menangis... 

Ayah,
sungguh setelah kau tiada, kehidupanku terasa berbeda, tapi aku besyukur, karena dengannya aku diajari kehidupan untuk menjadi orang yang dewasa. 

Ayah,
satu tekadku, aku harus berhasil meraih apa yang kau impikan, agar kau bahagia di alam sana, karena hanya itulah aku bisa berikan padamu, selain doa-doa khusyu'ku. 

Ayah, 
i will always love you !!!

***








View Details

Senin, 05 Desember 2011

BIRRUL WALIDAIN : Investasi Jangka Panjang




Allahummaghfirli waliwaalidayya warhamhuma kama rabbayanisghira… (amiin).

Berdesir hatiku ketika mendengar seorang anak kecil, sepertinya masih balita, dengan lancarnya mengumandangkan doa pengabdian untuk orang tua, maghrib malam kemarin. Kebetulan, anak kecil itu berada persis dibelakangku.
Sungguh kebahagiaan yang tiada terkira, jika anak-anak kita kelak selalu mendoakan keselamatan, ampunan, dan kasih sayang dari-Nya. Bukankah doa anak-anak shaleh yang akan selalu menemani kita, disaat kita sudah tidak lagi hidup di dunia ini ? Doanya tidak akan terputus.
Tentu kita mengharap seperti itu, bukan ? Maka, yang harus kita lakukan adalah dengan “mengevaluasi” diri terutama berkenaan dengan birrul walidain.
Sudahkah kita mendoakan orang tua kita hari ini, baik yang sudah almarhum atau yang masih hidup ?
Sudahkah kita menemuinya bulan ini, ketika kita hidup berjauhan dengan mereka ?
Sudahkah kita memeluk mesra mereka minggu ini ?
Sudahkah kita mengabari mereka, kalau kita selalu dalam keadaan sukses dan bahagia, sebagai dampak kedahsyatan doa mereka ?
Sudahkah kita memohon doa restu dari mereka ?
Sudahkah kita memohon maaf atas kesalahan-kesalahan yang telah kita lakukan kepada mereka, yang menyebabkan mereka menitikkan air mata ?
Sahabatku,
Air mata orang tua yang ridho dengan kita adalah rahmat. Maka biarkan air mata itu terurai karena ke-baktian dan keshalehan kita kepadanya.
Namun air mata orang tua yang keluar karena sikap kasar kita, karena perbuatan durhaka kita, itu adalah murka. Maka jangan bairkan air mata mereka keluar karena kedurhakaan kita.
Sahabatku,
Sesungguhnya, disaat kita berbuat baik dan berbakti kepada orang tua, berarti kita sedang menyiapkan doa-doa luar biasa dari anak-anak kita kelak.
Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan kasihilah mereka sebagaimana mereka mengasihiku sejak kecil.
Allahu Akbar, anak kecil itu menyebutkan arti dari doa yang dipanjatkannya, dan akupun menangis ….

Salam SuksesBahagia !!!

KAMAL, Imam
Mindsetter SuksesBahagia

View Details

Jumat, 18 November 2011

Doa Syaikh Dr. Yusuf Qardhawi


Di antara do’a yang dimunajatkan oleh Syaikh Dr. Yusuf Al Qardhawi, Ketua Persatuan Ulama Muslimin Dunia, yang bisa kita jadikan sebagai rujukan  :

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, rahmat dari sisi-Mu. Dengan rahmat-Mu Engkau menerangi hatiku. Dengan rahmat-Mu Engkau mengumpulkan dan memudahkan urusanku. Dengan rahmat-Mu Engkau balikkan sesuatu yang tiada dariku. Dengan rahmat-Mu Engkau Angkat kesaksianku. Dengan rahmat-Mu Engkau sucikan amalku. Dengan rahmat-Mu Engkau ilhamkan kedewasaanku. Dengan rahmat-Mu Engkau kembalikan sesuatu yang hilang dariku. Dengan rahmat-Mu Engkau jaga aku dari segala keburukan.”

“Ya Allah, karuniakan kepadaku keimanan dan keyakinan yang tidak ada kekufuran lagi setelahnya. Ya Allah karuniakan kepadaku rahmat, yang dengannya aku memperoleh kemulyaan-Mu, di dunia dan di akhirat. Ya Allah, ku mohon kepada-Mu keberhasilan dan keberuntungan dalam takdir. Predikat orang-orang syahid. Kehidupan yang bahagia. Dan pertolongan dalam menghadapi musuh.”

“Ya Allah, ku sampaikan kepada-Mu segala hajatku. Pendeknya pikiranku. Lemahnya amalku. Aku sangat membutuhkan rahmat-Mu. Karena itu, Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, Wahai Dzat Yang Mengabulkan segala urusan. Wahai Dzat yang Melapangkan dada. Sebagaimana Engkau mudah mengalirkan (air) di antara lautan. Maka ku mohon agar Engkau menghindarkanku dari siksa menyala-nyala. Menghindarkanku dari do’a yang sia-sia. Dan dari fitnah kubur. Ya Allah, sungguh, sangat pendek pikiranku tentang itu. Urusanku tidak sampai menjangkaunya. Dan niatku tidak sampai melampauinya, dari kebaikan yang telah Engkau janjikan kepada seseorang dari makhluk-Mu. Atau kebaikan yang Engkau berikan kepada seseorang dari hamba-hamba-Mu. Dan karena itu aku rindu kepada-Mu akan itu. Aku memohon kepada-Mu bisa mendapatkannya dengan rahmat-Mu, Ya Rabbal ‘Alamin.”

“Ya Allah, Dzat Yang mempunyai tali yang kuat dan urusan yang baik. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu rasa aman di hari persaksian. Syurga di hari kekekalan. Bersama orang-orang dekat lagi syuhada’. Bersama orang-orang yang rukuk lagi sujud. Bersama dengan orang-orang yang memenuhi janji-janjinya. Ya Allah, Sungguh Engkau Maha Cinta dan Kasih-Sayang. Dan Engkau bekerja sesuai dengan apa yang Engkau kehendaki sendiri.”

“Ya Allah, jadikan kami orang-orang yang menjadi sebab orang lain mendapat petunjuk, dan kami sendiri bagian dari orang-orang yang mendapatkan petunjuk. Bukan orang-orang yang sesat lagi menyesatkan. Damai terhadap penolong-penolong-Mu. Perang terhadap musuh-musuh-Mu. Kami cinta dengan cinta-Mu kepada orang yang mencintai-Mu. Kami menentang dengan permusuhan-Mu terhadap orang yang melawan-Mu. Ya Allah, inilah do’a, telah kami panjatkan, karena itu sewajarnya Engkau mengabulkan. Ya Allah, kesungguhan telah kami buktikan, oleh karena itu Engkau pasti melepangkan.”

“Ya Allah, aku hamba-Mu, putra dari hamba-Mu, putra dari budak-Mu. Ubun-ubunku berada dalam genggaman-Mu. Hukum-Mu berlaku bagiku. Adil putusan-Mu padaku. Aku memohon kepada-Mu dengan menyebut segala nama-Mu. Nama Yang Engkau sendiri menamai-Mu. Atau nama yang telah Engkau turunkan dalam kitab-Mu. Atau nama yang telah Engkau ajarkan kepada salah satu makhluk-Mu. Atau nama yang hanya Engkau yang tahu karena Engkau rahasiakan dalam sisi-Mu. Agar Engkau, Ya Allah, menjadikan Al Qur’an sebagai pelita hatiku. Sebagai cahaya bagi dadaku. Sebagai penawar kegelisahanku. Sebagai penghalau kegundahanku.”

“Ya Allah, sayangi aku untuk meninggalkan maksiat dan dosa, selamanya, selama Engkau menghidupkanku. Ya Allah, sayangi aku, agar Engkau tidak membebani aku di luar kemampuanku. Ya Allah, karuniakan kepadaku penglihatan yang indah terhadap sesuatu yang Engkau ridhai dariku. Ya Allah, Pencipta langit dan bumi. Dzat Yang Maha Tinggi lagi Terhormat. Mulya yang tiada duanya. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Kasih. Aku memohon kepada-Mu dengan kemuliaan Engkau dan cahaya Wajah-Mu, agar Engkau meneguhkan hatiku dalam menjaga kitab-Mu, sebagaimana Engkau mengajarkan itu kepada kami. Karuniakan kepadaku kekuatan untuk selalu membacanya sesuai yang Engkau ridhai.”

“Ya Allah, Pencipta langit dan bumi. Dzat Yang Maha Tinggi lagi Mulya.Yang memiliki Kehormatan tiada tanding. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Kasih. Aku memohon kepada-Mu dengan kemulyaan-Mu dan cahaya Wajah-Mu, agar Engkau menerangi penglihatanku dengan Kitab-Mu. Agar Engkau melancarkan lisanku dengan kitab-Mu. Agar Engkau lapangkan hatiku dengan Kitab-Mu. Agar Engkau luaskan dadaku dengan Kitab-Mu. Agar Engkau bersihkan badanku dengan Kitab-Mu. Karena tidak ada yang bisa menolongku dalam menjalankan kebaikan selain-Mu. Tiada yang bisa mendatangkan kebaikan kepadaku selain Engkau. Dan tidak ada daya dan upaya kecuali datang dari Engkau, Ya Allah, Dzat yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.” 


http://www.dakwatuna.com  


Semoga bermanfaat bagi sahabat SuksesBahagia

KAMAL, Imam
Mindsetter SuksesBahagia

View Details
 

Labels

Popular Posts