Dua hari kemarin, jaringan internet di kantor saya off line.
Tentu hal ini cukup banyak menghambat kerja, karena salah satu sarana
komunikasi dan koordinasi di kantor adalah melalui surat elektronik (e-mail). Tidak
hanya saya ternyata, yang terhambat kerjanya, hampir semua bagian mengalami hal
yang sama. Ya, off line nya jaringan internet hampir bisa dikatakan membuat
kerja juga “off”, tidak bisa berbuat banyak.
Kejadian lain yang sering saya alami adalah sinyal hand-phone
yang lemah (sering menghilang). Padalah saya juga memerlukan hand-phone untuk
browshing informasi dan berita. Terutama ketika musim hujan, hampir tidak ada
sinyal yang mampir di hand-phone saya. Hm, tersiksanya saya, ketika sedang
menelephon orang tua, tiba-tiba menghilang dan terputus.
Sahabat,
Dua kejadian tadi bisa saja Anda alami. Betapa di dunia
teknologi dan informasi ini, kita sangat tergantung kepada jaringan internet,
satelit, atau sinyal hand-phone. Ketika beberapa saat saja jaringan itu
terputus atau menghilang, kita dibuatnya kepayahan dan kesusahan.
Dari hal di atas, saya menemukan “sesuatu” yang tidak jauh
berbeda dengan misi hidup kita di dunia ini. Kita terlair ke dunia ini memiliki
misi yang jelas dan terarah. Ya, sebagai khlalifah-Nya.
Menjadi khalifah-Nya berarti kita memiliki kewenangan penuh
untuk mengisi dunia ini dengan segala harapan dan keinginan. Namun, seberapa
sering harapan dan keinginan kita tidak tercapai? Atau bahkan kita sering
kehilangan harapan. Kita sering galau, gelisah, was-was, dan takut akan sesuatu
yang tidak jelas.
Mengapa hal itu bisa terjadi? Dalam analisa saya, itu
dikarenakan “terputus dan hilangnya” hubungan ruhaniyah kita dengan Tuhan. Tuhan
memang dekat, bahkan lebih dekat dari urat leher. Tapi kedekatan itu tidak ada
artinya jika kita tidak menguatkan jaringan atau sinyal ruhiyah atau
berkomunikasi secara insentif dengan-Nya. Sama hal nya dengan suami-istri yang
hidup berdampingan, tapi tidak ada komunikasi didalamnya. Maka, betapa hampanya
kehidupan keluarga tersebut.
Oleh karena itu, sudah semestinya kita menjaga hubungan
dengan Tuhan. Kita jaga sinyal dan jaringan kita dengan Tuhan, agar selalu
kuat. Kita harus merutinkan diri menyingkirkan penghalang-penghalang hubungan
komunikasi dengan Tuhan.
Dengan cara bagaimana? Dzikrullah, amalan hasanah, dan
amalan-amalan lain yang telah Tuhan perintahkan. Dan sekuat tenaga kita hindari
hal-hal yang Tuhan larang. Karena sesungguhnya, amalan hasanah, amalan yang
telah Tuhan syariatkan (wajib atau sunnah), dan berdzikir akan meningkatkan
kualitas hubungan kita dengan-Nya. Sebaliknya, amalan yang di benci dan di
larang-Nya, jika kita lakukan, akan menurunkan kualitas sinyal dan menjauhkan
hubungan kita dengan-Nya.
Mari kita jaga kekuatan jaringan, sinyal, dan hubungan
dengan Tuhan. Agar dalam menjalani misi sebagai khalifah di bumi ini, kita,
hati dan pikiran, senantiasa berada dalam kebahagiaan, ketenangan, dan
kedamaian. Aamiin …
Salam SuksesBahagia !!!
Imam Nugroho
0 komentar:
Posting Komentar