Senin, 10 September 2012

Mengecek Mindset Kemiskinan Kita

KEMISKINAN adalah sebuah kata yang paling dihindari banyak manusia. Ia adalah momok yang selalu manghantui manusia di setiap waktu. Saking takutnya dengan KEMISKINAN, banyak manusia menghalalkan segala cara untuk menghindarinya. Namun, telah begitu kuatnya dalam pola pikir kita tentang kemiskinan, sehingga hidup ini terasa jauh dari ketenangan dan kebahagiaan.



Kemarin, saya mendapatkan broadcast (BC) di blackberry dari seorang teman, yang jujur, membuat saya tersadar. Kalau ternyata, diri ini juga masih memiliki pola pikir yang keliru ketika memandang kemiskinan. Kemiskinan masih saya pandang sebagai sesuatu yang berwujud materi.


Inilah BC blackberry yang saya dapatkan dari salah satu teman.


Isilah titik-titik di bawah ini, mohon jawab dengan jujur dan cukup di dalam hati saja.



  1. Allah menciptakan TERTAWA dan … .

  2. Allah itu MEMATIKAN dan … .

  3. Allah menciptakan LAKI-LAKI dan … .

  4. Allah memberikan KEKAYAAN dan … .


Mayoritas kita (dan termasuk saya ketika mendapatkan BC) akan menjawab:



  1. MENANGIS

  2. MENGHIDUPKAN

  3. PEREMPUAN

  4. KEMISKINAN


Ternyata, dari BC itu, kita disuguhkan rangkaian firman Allah SWT dalam beberapa ayat al-Quran, dari surat An-Najm [53] sebagai berikut: (yang artinya)


Ayat 43,


“dan Dia-lah yang menjadikan orang TERTAWA dan MENANGIS.”


Ayat 44,


“dan Dia-lah yang MEMATIKAN dan MENGHIDUPKAN.“


Ayat 45,


“dan Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan LAKI-LAKI dan PEREMPUAN.“


Ayat 48,


“dan Dia-lah yang memberikan KEKAYAAN dan KECUKUPAN.“


Sahabat,


Jawaban kita dari nomor 1 – 3 pada umumnya benar. Tapi, jawaban kita untuk nomor 4, umumnya salah.


Jawaban versi Allah SWT dalam al-Quran, bukan KEMISKINAN sebagai lawan KEKAYAAN, melainkan KECUKUPAN. Allahu Akbar !!! Sesungguhnya Allah SWT hanya memberi kekayaan dan kecukupan kepada hamba-hamba-Nya.


Sehingga, yang “menciptakan“  kemiskinan itu sendiri adalah diri kita. Hal ini bisa karena adanya ketidakadilan ekonomi yang dijalankan pemerintah, malas yang dipelihara, atau bisa juga karena kemiskinan itu kita bentuk di dalam pola pikir kita sendiri.


Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang senantiasa bersyukur, walaupun hidup pas-pasan ia akan tetap tersenyum dan merasa CUKUP. Jadi, marilah kita bangun rasa KECUKUPAN di dalam hati dan pikiran kita, agar kita menjadi hamba-Nya yang selalu BERSYUKUR. Dan manusia yang selalu BERSYUKUR adalah manusia yang mampu menjalani kehidupan di jalan KEBAHAGIAAN. Maka, KESUKSESAN pun akan menghampirinya, di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin ...


 


Salam SuksesBahagia !!!


 


Imam Nugroho


 


 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Labels

Popular Posts