Sabtu, 18 Februari 2012

Vas, Pot, dan Hutan

Mari kita belajar kehidupan pada bunga. Bunga yang di pasang di vas bunga, atau di tanam di pot bunga, atau bunga yang tumbuh dengan sendirinya di hutan.


Bunga yang di pasang di vas bunga, tampak terlihat indah, ya kan? Apalagi, bisa kita taruh di atas meja. Namun pertanyaannya adalah berapa lama bunga itu akan tampak segar? Pengalaman saya, bunga tampak segar tidak lebih dari satu minggu, bahkan tiga hari-pun, biasanya sudah layu. Mengapa? Karena mereka tidak memiliki akar yang kuat. Mereka di buat instan untuk terlihat indah. Maka, kekuatannya pun tidak lah lama.
Kesuksesan dalam hidup (terlihat indah juga, ya kan?) yang diraih secara 'instan', biasanya tidak bertahan lama. Ah, adakah cara instan dalam meraih kesuksesan hidup? Ada! Lihatlah para koruptor, anggota dewan yang menyuap rakyat, bisa kita jadikan contoh kesuksesan (dari sisi finansial atau harta materi) yang diraih dengan instan. Maka, bagaimana akhir dari kisah kesuksesannya itu? Tragis bukan? Mereka mengakhiri hidupnya dengan mendekap di rumah tahanan.

Atau, para bintang entertainment yang lahir instan lewat ajang kebolehan. Berapa lama bintangnya bersinar terang? Tragis juga bukan? Bahkan ada sebagian yang akhirnya hidup 'sengsara' karena masalah keluarga, perceraian atau tindak kekerasan dalam rumah tangga.


Bunga yang ditanam di dalam pot, juga terlihat indah, ya kan? Terlebih, bunga ini memiliki akar, dan nutrisi penting yang diperoleh dari tanah tempat ia tumbuh berkembang. Namun, coba biarkan bunga itu tumbuh sendirian, artinya, tidak kita beri air atau zat-zat hara yang penting bagi pertumbuhannya. Apa yang terjadi? Saya jamin, bunga itu juga tidak akan mampu tumbuh lebih lama. Ia akan layu hingga akhirnya mati 'kelaparan'. Karena ia hanya 'terkungkung' dalam wilayah pot saja.

Begitulah kesuksesan yang berasal dari 'warisan' keluarga. Jika tidak 'di rawat' yang artinya kesuksesan yang tidak di-menej dengan baik, maka lama kelamaan kesuksesan itu akan luntur, bahkan hilang tiada bekas. Bisa kita lihat, beberapa orang yang berasal dari keluarga sukses (hartanya melimpah, misalkan) setelah orang tuanya meninggal dunia, dan mereka mewarisi seluruh hartanya itu, lalu mereka berperilaku 'boros' terhadap apa yang dimilikinya, akhirnya mereka 'kelaparan' setelah semuanya habis. 

Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, jangan terlalu mengagungkan kesuksesan keluarga atau orang tua, karena belum tentu kita mampu mengelolanya dengan baik. Jalan kehidupan keluarga atau orang tua kita, pasti berbeda dengan jalan kehidupan kita.


Bunga yang tumbuh dengan sendirinya di hutan, jauh lebih indah terlihat, ya kan? Mereka tumbuh 'sendiri', mencari zat-zat hara sendiri, menahan panas atau mencari sinar matahari sendiri. Dan ketika di jual, jauh lebih mahal harganya, ya kan? Mereka tumbuh melewati suatu proses dengan penuh konsistensi.

Kesuksesan yang dijalani dengan proses penuh konsistensi, jauh lebih bermakna, dan memiliki nilai bila dibandingkan dengan kesuksesan yang diraih secara instan atau warisan.

Maka, raihlah kesuksesan melalui proses dengan penuh konsistensi. Nikmati tahapan prosesnya. Hati-hati dengan jebakan instan. Ketika terjatuh, bangunlah, jadikan masa depan yang indah sebagai pegangannya.


Salam SuksesBahagia !!!


Imam Nugroho | MSB
Mindsetter SuksesBahagia

0 komentar:

Posting Komentar

 

Labels

Popular Posts