Senin, 27 Februari 2012

Injury Time (Selama Masih Ada Waktu, Masih Ada Harapan)


Dalam dunia sepak bola, kita mengenal istilah injury time atau perpanjangan waktu. Pemain dan pelatih selalu mengoptimalkan kesempatan untuk menambah pundi-pundi gol, meskipun hanya 1 menit waktu yang diberikan wasit. Semua memiliki keyakinan mental, bahwa sebelum peluit panjang ditiup, mereka bisa mengubah keadaan dari kalah selisih gol menjadi menang atau minimal seri.
Kita lihat pada pertandingan di piala dunia 2010 antara Amerika versus Aljazair (pada saat babak penyisihan grup). Sampai menit ke 90 kedudukan masih imbang tanpa gol. Namun disaat injury time, Amerika mampu menciptakan gol dan mengubah kedudukan menjadi 1-0, sehingga keluar sebagai pemenang.
Pertandingan lainnya adalah antara Slovakia versusSelandia Baru. Di menit 90 Slovakia memimpin dengan kedudukan 1-0. Dan dimasa injury time, Selandia Baru mampu menciptakan gol sehingga kedudukan menjadi imbang 1-1.
Kehidupan-pun tidak jauh berbeda dengan sepak bola. Selama masih ada waktu, di sana masih ada harapan untuk bengkit melakukan sesuatu yang lebih fantastic.
Berapa kali Anda boleh gagal? Sekali, dua kali, atau tiga kali? Kalau berbicara hukum, maka hanya punya kesempatan sekali saja. Artinya ketika Anda melakukan kriminalitas, walau hanya sekali, maka Anda akan dimasukkan ke penjara. Kalau bicara dunia kerja, biasanya Anda hanya punya kesempatan tiga kali. Artinya, jika sudah di SP 3, maka kemungkinan besar Anda akan di PHK.
Tapi tidak dengan kehidupan. Selama masih ada waktu, masih ada harapan. Selama masih ada nafas, masih ada kesempatan. Sebagaimana disebutkan dalam agama, bahwa tanamlah biji kurma meskipun esok akan kiamat. Sungguh ini adalah kesempatan terbesar yang diberikan Tuhan kepada Saya dan Anda.
Oleh karena itu, tidaklah pantas jika hanya sekali atau dua kali mendapatkan kegagalan hidup, seperti kegagalan berkarir, Anda kemudian “mengutuk” diri sebagai mahluk yang paling sengsara atau terdzolimi. Kita telah diberikan kesempurnaan oleh Tuhan dan semua manusia manusia memiliki kesempurnaan itu. Yang membedakan hanyalah ada manusia yang memiliki kesadaran diri yang bagus dan yang tidak memiliki kesadaran diri sama sekali.
Manusia yang memiliki kesadaran diri akan mengotimalkan segala potensi untuk selalu melakukan yang terbaik selama hidupnya. Dia bukanlah kelompok manusia yang mudah menyerah dengan keadaan. Pahit dan getirnya kehidupan ia jadikan sebagai wahana untuk menempa diri menjadi lebih fantastic,keluar dari kebiasaan, keluar dari kenyamanan. Bahkan adakalanya ia mencari “sesuatu” yang bisa membuatnya bangkit. Inilah kelompok manusia pembuat peluang.
Sebagai contoh kasus, ketika Anda dihadapkan pada masalah pekerjaan, misal di kasih surat peringatan (SP) oleh atasan dan kemudian di demosi pada level yang lebih rendah. Jika Anda adalah manusia yang memiliki kesadaran diri, makan Anda akan menyikapinya dengan bijaksana. Pertama Anda akan mengevaluasi diri, bukan mencari “kambing hitam”. Kedua, Anda akan berbuat lebih (bangkit lebih fantastic lagi). Karena Anda masih beruntung belum di PHK, artinya Anda masih diberi kesempatan untuk melakukan yang lebih. Ketiga, ketika Anda memang sudah tidak bisa lagi untuk berbuat lebih, maka Anda akan segera memutuskan apa yang harus dilakukan, dengan keyakinan mental bahwa akan ada yang lebih baik lagi dari keadaan sekarang. Artinya Anda memiliki keyakinan, selama masih hidup, masih ada kesempatan atau menciptakannya.
Namun sebaliknya jika Anda bukanlah manusia yang memiliki kesadaran seperti di atas, yang terjadi adalah Anda mengutuk diri, menyalahkan orang lain atau system. Sementara itu Anda juga “berdiam” diri tanpa melakukan sesuatu yang lebih bermakna.
Injury time, selama masih ada waktu maka masih ada harapan. Tingkatan kesadaran diri dengan mengetahui lebih potensi yang dimiliki dan tidak mengutuk diri serta menyalahkan orang lain ketika menghadapi tantangan hidup. Pemain bola tidak menyalahkan wasit yang hanya memberikan waktu tambahan 1 menit. Namun ia akan mengoptimalkan waktu yang 1 menit itu untuk berbuat fantastic, luar biasa.


Imam Nugroho | MSB
Mindsetter SuksesBahagia

0 komentar:

Posting Komentar

 

Labels

Popular Posts