Sabtu, 17 November 2012

Belajar Kepada Pak Tani

Kita harus belajar kepada Pak Tani, yang tidak berharap langsung panen begitu mereka menanam padi. Pak Tani bersabar menunggu sampai berbulan-bulan untuk memanen padinya. Dan selama menunggu musim panen tiba, Pak Tani rajin merawatnya, memberinya pupuk, membasmi segala hama, hingga dibuatkan orang-orangan sawah. Benar saja, masa penantiannya itu membuahkan hasil. Padinya tumbuh subur, sampai menghasilkan jumlah yang cukup banyak.



Begitu juga dengan Pak Tani – Pak Tani lainnya. Mungkin itu petani sayuran, buah-buahan, dan palawija. Semuanya memiliki kesadaran bahwa akan ada waktu penantian hingga panen tiba. Mereka tidak berpikir instan.

Itulah proses. Itulah makna kesuksesan yang sebenarnya. Sukses adalah kemampuan kita dalam menghidupkan kehidupan seperti yang diinginkan. Pak Tani ingin panennya berhasil, maka ia merawat, memberinya pupuk, dan membasmi hama. Kegiatan tersebut adalah proses menghidupkan kehidupan.

Bagaimana dengan kita?

Sudahkah kita menghidupkan kehidupan kita seperti yang kita inginkan?

Ketika kita ingin memiliki karir yang bagus di perusahaan, katakanlah menjabat sebagai manajer, maka yang harus kita lakukan adalah menjadikan kita ini layak untuk menjadi seorang manajer. Proses melayakkan diri untuk menjadi seorang manajer adalah menghidupkan kehidupan.

Ketika kita ingin memiliki keluarga yang harmonis, sakinan mawadah warahmah, maka kita harus menjadikan diri kita sebagai sosok yang akan membawa keluarga seperti yang diinginkan tersebut. Mungkin kita belajar agama tentang keluarga. Belajar menjadi orang tua yang baik. Dan menyiapkan anak-anak yang sholeh atau sholehah, dengan menjadikan diri sebagai orang yang sholeh atau sholehah. Proses penyiapan diri untuk menjadi individu yang layak memiliki keluarga yang harmonis, sakinan mawadah warahmah, adalah proses menghidupkan kehidupan seperti yang diinginkan.

Dan masih banyak contoh yang lain. Bagaimana dengan hasil akhirnya?

Selayaknya, ketika kita mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam menghidupkan kehidupan seperti yang diinginkan, hasilnya tidak akan jauh berbeda dengan kesiapan kita. Persis seperti Pak Tani, yang dengan tekun merawat, memupuk, dan membasmi hama, hasil yang ia peroleh sebanding dengan perngorbanan yang ia lakukan. Bagaimana jika tidak ?

Bertawakallah !!! Ingat, Allah memberikan apa yang kita butuhkan dna terbaik buat kita. Lihatlah firman-Nya :

‘’Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.’’

(Q.S. Al-Baqarah [2] : 216)

Satu hal lagi, Pak Tani bersabar menunggu waktu panen tiba, ia tidak segera berharap panen begitu beres menanam. Artinya, ada waktu tunggu untuk mendapatkan hasil, sehingga memerlukan kesabaran. Sesuatu yang instan, tidak akan bertahan lama. Maka, nikmatilah waktu tunggu kita dalam mendapatkan hasil dari proses menghidupkan kehidupan seperti yang kita inginkan.

Semoga bermanfaat,

Salam SuksesBahagia !!!

Imam Nugroho

0 komentar:

Posting Komentar

 

Labels

Popular Posts