Selasa, 31 Juli 2012

Layang-Layang dan Kehidupan Kita


Saya pernah menulis artikel tentang layang-layang (klik disini). Waktu itu, pendekatan yang digunakan untuk mengungkap rahasia kehidupan dari permainan layang-layang adalah mulai dari proses pembutannya hingga akhirnya bisa terbang ke angkasa dengan tali benang yang kokoh.

Nah, ternyata ada hal lain yang bisa kita ungkap dari permainan layang-layang, terkait dengan rahasia kehidupan didalamnya.

Layang-layang memerlukan angin untuk bisa terbang. Tak ada angin, maka tak bisa layang-layang itu naik ke atas. Semakin besar angin berhembus, semakin tinggi layang-layang itu naik terbang ke angkasa.

Sahabat,

Kehidupan kita akan senantiasa di uji oleh Allah SWT dalam menjalani perannya sebagai khalifah. Ujian itu bisa berupa masalah-masalah kehidupan dan juga kebaikan-kebaikannya.

Dalam hal kebaikan-kebaikan dalam kehidupan, nampaknya kita merasa itu sudah sepantasnya kita terima dari Allah SWT. Sehingga kadang kita tidak merasa itu sebuah ujian dari-Nya. Padahal, ujian kebiakan itu lebih “menjebak“ kita untuk lalai dan jauh dari rasa syukur kepada-Nya. Maka, hati-hatilah kita, ketika mendapatkan kebaikan dari Allah. Segera bersyukur!

Namun, dalam hal ujian yang berupa masalah-masalah, tampaknya kita merasakan adanya ketidakadilan Allah. Kita sering berfikir, Allah itu tidak sayang sama kita, dan membiarkan kita terjerembab dalam lubang masalah. Padahal, jika kita sadar akan besarnya nilai dari ujian masalah ini ketika kita mampu menghadapinya, kita tentu malah bersyukur ketika Allah memberikan masalah-masalah kehidupan.

Itulah mengapa ketika betapa sulitnya kita mengimplementasikan Rukun Iman yang ke 6 (enam), yaitu Iman Kepada Qadha dan Qadar. Sering kita merasa “tidak terima“ atas qadha dan qadar-Nya.

Sahabat,

Kembali ke permainan layang-layang di atas. Angin yang diperlukan untuk menaikkan dan menerbangkan layang-layang itu ibarat ujian (baik itu ujian masalah atau kebaikan) bagi kehidupan kita. Artinya, kita memerlukan ujian dari Allah untuk menaikkan diri, sehingga menempati level tertinggi di hadapan-Nya. Lihatlah perjalan para kekasih Allah (Rasul dan Nabi). Betapa dalam kehidupannya, mereka senantiasa dipenuhi dengan ujian-ujian. Dan semakin tinggi dan berat ujian itu, semakin membuat Allah mencintai mereka.

Ingin menjadi kekasih Allah ? Jadikan ujian sebagai sarana untuk mewujudkannya. Jadikan masalah sebagai angin untuk menaikkan layang-layang diri. Maka hidup SuksesBahagia dunia-akhirat, Insya Allah akan kita raih. Aamin ...


Salam SuksesBahagia !!!


Imam Nugroho
Mindsetter SuksesBahagia

0 komentar:

Posting Komentar

 

Labels

Popular Posts