Senin, 15 Oktober 2012

Temukan Tuhan di Hatimu

Suatu hari di surga, Tuhan bingung dan sedang memikirkan bagaimana caranya agar Dia tidak diganggu manusia yang selalu memiliki banyak permintaan dan tuntutan. Akhirnya, Tuhan pun memanggil empat malaikat terbaiknya dan bertanya kepada mereka, bagaimana caranya agar Dia tidak ditemukan manusia.

Malaikat pertama berkata, ”Tuhanku, mengapa Engkau tidak pergi saja ke gunung yang paling tinggi, dimana manusia belum mengetahuinya, bahkan tidak berani ke sana? Di sana Tuhan bisa santai sambil memandang manusia dari puncaknya.”



Tuhan menjawab, “Itu dulu malaikatku. Sekarang manusia telah mampu mendaki gunung tertinggi sekalipun (Himalaya). Manusia adalah mahluk pintar dan pemberani. Pasti mereka akan segera menemukan tempat-Ku dan menemuiku walau di atas puncak gunung.”

Maka Tuhan meminta pendapat malaikat ke dua. Dan malaikat ke dua berkata, “Tuhan, mengapa tidak coba pergi ke dasar lautan yang paling dalam? Manusia tidak bisa masuk ke dalam lautan. Mereka kan mahluk daratan.”

Tuhan pun berjalan mondar-mandir dan terlihat bingung. “Bagaimana menurutmu malaikat ke tiga?”

Malaikat ke tiga berkata, “Aha, mengapa Tuhan tidak coba pergi ke planet terjauh dan manusia tidak mungkin bisa mencapainya?”

Namun Tuhan pun berkata, “Manusia telah mampu membuat pesawat yang bisa menembus langit dan menuju planet-planet terjauh dari bumi. Jadi, pasti mereka akan menemukan-Ku.”

Tuhan semakin bingung. Pada saat semakin bingungnya Tuhan, malaikat ke empat berkata sebelum Tuhan memintanya. “Tuhan, ada satu tempat, dimana manusia tidak tahu tempat itu dan tidak mungkin bisa mencapainya selain dengan keimanan. Tempat itu bukan gunung yang tinggi, lautan terdalam, atau planet terjauh. Tempat itu sebenarnya sangat dekat dengan manusia.”

“Apakah itu wahai malaikat-Ku?”

Malakat ke empat menjawab dengan tenang, “Dihati manusia itu sendiri Tuhanku.”

Maka, sejak saat itu, Tuhan bersemayam di hati setiap manusia. Dan tidak banyak manusia yang bisa menemukan dan bertemu dengan-Nya, selain mereka yang memiliki keimanan kepada-Nya.

Sahabat,

Cerita di atas adalah cerita rakyat yang sangat terkenal di negeri Hindustan. Cerita tersebut telah menjadi sebuah nasehat yang turun temurun dari masa ke masa. Tentu ceritanya tidaklah benar seperti itu. Namun sekali lagi, itu adalah sebuah kiasan yang sarat dengan makna dan hikmah kehidupan.

Setiap manusia, siapapun itu, yang telah mampu berdamai dengan jiwanya atau hati dan pikirannya (baca: berdamai dengan Tuhan), akan mengalami ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup. Ketenangan dan kebahagiaan tidak perlu kita cari di puncak gunung tertinggi, lautan terdalam, atau planet terjauh. Ketenangan dan kebahagiaan ada di dalam hati yang selama ini kita lupakan keberadaannya. Ini artinya, ketenangan dan kebahagiaan itu akan kita raih bersamaan dengan kembali dan bertemunya kita dengan Tuhan, melalui keimanan yang terwujud dalam dzikir dan doa-doa.

Ya, dzikir dan doa adalah media untuk bisa bertemu dengan Tuhan, dan disaat pertemuan itu terjadi, tenanglah jiwa, hati, dan pikiran kita. Ketenangan itulah yang menghantarkan kita ke jalan kebahagiaan.

Sahabat,

Kembalilah “ke dalam”. Ke dalam jiwa, hati, dan pikiran terdalam. Temukan Tuhan lewat dzikir dan doa. Maka ketenangan dan kebahagiaan yang kita “kejar” dalam hidup, akan dengan sendirinya menghampiri kita. Amiin …

Salam SuksesBahagia !!!

Imam Nugroho

0 komentar:

Posting Komentar

 

Labels

Popular Posts