Rabu, 07 Desember 2011

Take time to READ, it’s the foundation of wisdom




Ayat pertama yang Allah turunkan kepada manusia (lewat Rasulullah SAW.) adalah “iqra’ bismirabbikalladzi khalaq”. Kenapa ya ? Sekarang, saya melihat, manusia malah enggan untuk membaca, bukan. Aha, mambaca buku ya males lah,,, apalagi bukunya tebal, tulisannya arial narrow 10, spasi satu, gag ada gambarnya,,, wuihhhh,,, males dah….
Nah, karena kadang membaca buku itu males, yuk kita membaca yang bukan buku saja. Seperti membaca orang lain, membaca alam, membaca kejadian, dan membaca pepohonan. Gimana tho ?



Penerapannya adalah dalam setiap waktu dan kejadian yang kita lewati. Disaat kita terkena musibah misalkan, kita tentu berfikir, kitalah orang yang paling menderita, paling sengsara, atau Tuhan tidak menyayangi kita, dan lain sebagainya. Cobalah “membaca” orang-orang yang jauh lebih menderita, lihatlah yang “di bawah” kita. Maka dengannya, kedewasaan kita akan terbentuk, dan kita akan mampu bersikap bijaksana.
Disaat kita terhambat dalam pencapaian sebuah impian, karena gagal misalkan, maka lihatlah pohon yang tumbuh subur menjulang tinggi. Pohon tidak pernah menyerah untuk mencapai yang tinggi, dan yang terdalam sekalipun. Yang dilakukannya adalah menguatkan diri dengan memperbanyak akar. Begitupun kita, kuatkan “akar” dalam diri, kuatkan prinsip, kuatkan keyakinan, kuatkan mental. Sehingga, kita akan “menjulang” tinggi menggapai impian dan harapan, kita akan terkuatkan. Maka, kita akan lebih bijaksana dalam menyikapi hidup dan kehidupan.
Dan, kejadian-kejadian atau fenomena alam yang terjadi disekeliling kita, kita jadikan pelajaran berharga, kita “baca” dengan seksama. Bencana banjir atau tanah longsor sebagai contohnya, kita harus bisa membacanya sebagai sebuah peringatan dari Tuhan, apa maksud Tuhan memberikan itu semua. Adakah yang salah dengan kita ? Sungguh, kita akan semakin bijaksana ketika menyikapi kejadian alam disekeliling kita.
Terakhir, dan ini yang paling penting, kita harus bisa membaca diri kita sendiri. Lihatlah kelanjutan firman Allah dari ayat yang pertama turun, “khalaqal insaan mina’laq” (Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah). Ya, kita berasal dari segumpal darah yang kemudian ditiupkan ruh-Nya kepadanya. Ini adalah isyarat bahwa, kita bukanlah mahluk “sembarangan”, kita adalah mahluk pilihan yang disiapkan Tuhan untuk mengemban amanah-amanah yang telah ditolak oleh gunung dan mahluk yang lainnya. Artinya, kita janganlah menjadi manusia pecundang, kitalah pemenang.
Dengan kemampuan membaca diri sebagai mahluk yang istimewa, yang memiliki peran dan tanggungjawab sebagai khalifah dan hamba-Nya, maka kita akan lebih bijak lagi dalam mengoptimalkan hidup di dunia yang fana ini, karena yakin alam akhiratlah alam yang baqa.
Maka sahabat saya yang SuksesBahagia,
Sediakan waktu untuk MEMBACA. Karena membaca adalah fondasi kita untuk bersikap bijak dalam kehidupan ini.

Semoga bermanfaat,



Salam SuksesBahagia !!!

KAMAL, Imam
Mindsetter SuksesBahagia

0 komentar:

Posting Komentar

 

Labels

Popular Posts