Rabu, 21 Maret 2012

NIKMATI KOPINYA, BUKAN CANGKIRNYA !


Sekelompok alumni mahasiswa yang telah mapan dalam karir, masing-masing berkumpul dan mendatangi professor kampus mereka yang telah tua. Percakapan segera terjadi dan mengarah pada komplain tentang stress di pekerjaan dan kehidupan mereka.

Menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur dan kembali dengan poci besar berisi kopi dan cangkir bergabagai jenis dari porselin, plastic, gelas, kristal, gelas biasa, beberapa di antara gelas mahal dan leinnya sangat indah. Professor berkata kepada para mantan mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya.
Setelah semua mahasiswa mendapat secangkir kopi di tangan, professor berkata, “Jika kalian perhatikan, semua cangkir yang indah dan mahal telah diambil, yang tersisa hanyalah gelas biasa dan yang murah saja. Sangat normal kalian memilih yang terbaik bagi diri sendiri. Tapi sebenarnya, itulah yang menjadi sumber masalah kalian.”

“Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak memengaruhi kualitas kopi. Sebab, yang kalian inginkan sebenarnya adalah kopi, bukan cangkirnya. Namun, kalian secara sadar mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai memrhatikan cangkir orang lain,” terang professor.
“Anak-anakku, kehidupan yang kita arungi saat ini tidak ubahnya seperti kopi. Sedangkan pekerjaan, uang, kekayaan, pangkat dan jabatan, atau posisi dalam masyarakat adalah cangkirnya. Cangkir bagaikan alat untuk memegang dan mengisi kehidupan. Jenis cangkir yang kita miliki tidak mendefinisikan atau juga mengganti kualitas kehidupan yang kita hidupi. Seringkali kerena berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi yang Tuhan sediakan untuk kita.”
Sahabat SuksesBahagia,
Kualitas diri ditentukan oleh sejauh mana kita mampu memaknai hidup dan kehidupan ini. Kualitas diri tidak ditentukan oleh “pakaian” yang kita miliki. Pernahkah kita bertanya untuk apa kita diciptakan Tuhan? Karena ternyata tidak sedikit manusia yang belum mengerti untuk apa dia dilahirkan ke dunia ini. Sehingga mereka berbuat sesuka hatinya, merusak alam, menebar fitnah, menebar kebencian, saling memusuhi dan membenci sesama manusia. Padahal kita diciptakan adalah sebagai khalifah Tuhan di bumi ini. Kita harus menebarkan kasih-sayang, saling menghargai, menjaga bumi ini dengan kedamaian jauh dari permusuhan dan kebencian.
Kualitas diri juga terlihat dari “ketahanan diri” dalam menghadapi segala kesulitan dan masalah kehidupan. Sama seperti kopi, kopi adalah simbol ketahanan kualitas diri. Air tidak mengubahnya. Justru kopi-lah mengubah air. Air yang semakin panas akan menambah ”kenikmatan”. Begitulah dengan diri kita, hendaklah seperti kopi. Air panas kehidupan ibarat masalah-masalah dan kesulitan yang harus kita hadapi setiap waktu. Tapi jadikanlah itu sebagai ”wahana” untuk kita semakin berkualitas.
Salam SuksesBahagia!!!

Imam Nugroho | MSB
Mindsetter SuksesBahagia



0 komentar:

Posting Komentar

 

Labels

Popular Posts