Jumat, 13 April 2012

Investasikan Hari Ini Untuk Surga di Akhirat

Jam 03.00 anak saya terbangun, menangis, minta ASI. Saya perhatikan anak saya yang sedang minum ASI. Hum, tak terbayangkan jika saya bisa memiliki anak secantik dia (hehehe). Lama, sengaja saya memuaskan hati ini dengan terus memandang wajah polos anak saya itu yang baru berusia 40 hari.

Lama memandangnya, tiba-tiba pikiran saya menerawang jauh perjalanan seorang manusia. Perjalan dari segumpal darah sebagaima difirmankan-Nya:

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. 

(Q.S. Al-Hajj [22]: 5)

Lalu terlahir dari seorang ibu hingga memiliki pendengaran, penglihatan, dan perasaan (hati).


Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

(Q.S. An-Nahl [16]: 78)

Hingga diwafatkan dan dibangkitkan-Nya. Allahu Akbar !!! 

Jika direnungkan, untuk apa kehidupan di dunia ini? Jika bukan untuk menjalankan amanah-Nya sebagai khalifah di muka bumi ini dan sebagai seorang hamba yang harus beribadah.

Jika direnungkan, untuk apa harta yang kita kejar-kejar? Jika bukan untuk diinfakkan dijalan-Nya sebagai berntuk jual-beli dengan-Nya. Disedekahkan bagi mereka yang berhak mendapatkannya. Namun banyak manusia yang terlena dengan harta yang dimilikinya. 

Jika direnungkan, untuk apa tahta atau jabatan yang kita dambakan? Jika bukan untuk menyeru manusia ke jalan yang diridhai-Nya. Namun ada saja manusia yang menjadikan tahtanya untuk kesenangannya bahkan menyengsarakan manusia lainnya.

Kita semua akan kembali kepada-Nya. Dimintai pertanggungjawabannya. Atas umur yang diberikan-Nya, harta yang dilimpahkan-Nya, dan nikmat-nikmat yang lainnya.

Kehidupan di dunia ini sementara. Benar ! Sangat sementara kalau tidak dikatakan sangat singkat. Kehidupan di dunia ini hanyalah permaian dan senda gurau belaka.

Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.

(Q.S. Al-Ankabut [29]: 64)

Sementara kehidupan sesungguhnya adalah di akhirat kelak. Sudahkah kita menyiapkan diri dengan berinvestasi amalan hasanah untuk hidup yang abadi?

Sahabat,

Hidup ini harus diorientasikan untuk akhirat. Buat visi kehidupan di akhirat. Hanya ada dua pilihan, kebahagiaan (SURGA) atau kesengsaraan (NERAKA). Tidak ada diantaranya. 

Disaat Allah memberikan kita kehidupan di hari ini, investasikan hari ini untuk kehidupan akhirat. Hiduplah hari ini saja. Sukseskan hari ini dengan menjadi hamba yang bertakwa. Tak perlu galau dengan hari kemarin yang penuh dengan kekurangan, atau risau dengan hari esok yang masih berbentuk bayangan. Kita hidup hanya hari ini.


Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita. Amiin ...




Salam SuksesBahagia !!!




Imam Nugroho | MSB
Mindsetter SuksesBahagia

0 komentar:

Posting Komentar

 

Labels

Popular Posts