Rabu, 25 April 2012

Mitos "Keberuntungan"


Pertandingan leg ke-2 Liga Champion antara Barca vs Chelsea, akhirnya berakhir imbang dengan skor 2-2. Hasil tersebut mengantarkan Chelsea ke final Liga Champion 2012, dengan agregat 3-2 untuk Chelsea. Namun, hasil tersebut banyak menuai kritikan dan cemoohan. Chelsea disebut-sebut sebagai tim kacangan, tidak berani ‘keluar’ menyerang. Praktis kemenangannya itu dianggap hanya sebuah keberuntungan (lucky) belaka. Bayangkan saja, Barca menguasai penguasaan bola sampai 72%, dan Chelsea hanya 28%. Tentu hal ini mengundang kontroversi diberbagai kalangan.

Benarkah ada mitos keberuntungan dalam pertandingan sepak bola ? Atau juga dalam kehidupan manusia pada umumnya?

Sahabat,

Luckyatau keberuntungan adalah fungsi dari “kesiapan + kesempatan“. Artinya, kesiapan adalah modal utama untuk mencapai sebuah keberuntungan, dan kesempatan adalah hal berikutnya.

Kita perhatikan kedua tim yang tadi pagi bertanding.


Barca, (sebagai sebuah tim) secara teknis mereka telah memiliki kesiapan skill yang mumpuni. Namun ternyata tidak ada kesempatan untuk masuk ke jantung pertahanan Chelsea. Tapi mengapa Messi yang jelas-jelas memiliki kesempatan emas tidak mampu melesakkan bola ke gawang Chech? Nah, kalau Messi, ia tidak memiliki kesiapan “mental”. Lihat saja, hampir selama permainan, Messi tampak terlihat tertekan, seolah menanggung beban yang sangat besar. Ya bagaimana tidak, selama ini, keberhasilan Barca dalam setiap pertandingan selalu dikaitkan dengannya.

Sehingga yang namanya kesiapan, tidak hanya sebatas skill atau pengetahuan teknis, tapi juga perlu adanya kesiapan mental, bahkan, kesiapan mental itu jauh lebih penting dari segalanya.

Sementara Chelsea, sebagai tim besar mereka juga tentu telah menyiapkan diri dalam pertandingan bergengsi itu, dan mereka cerdik dalam memanfaatkan setiap kesempatan yang ada. Hasilnya, “keberuntungan” berpihak kepadanya. Namun perlu dicatat, keberuntungan tersebut bukanlah mitos tanpa ada sebuah upaya. Keberuntungan adalah hasil dari kesiapan dan adanya kesempatan (jauh lebih bagus, menciptakan kesempatan itu sendiri).

Sahabat,

Begitulah dalam kehidupan kita. Ketika kita berharap mendapatkan keberuntungan, maka yang harus kita lakukan adalah kesiapan diri dan menciptakan kesempatan untuk mengaktualisasikan kemampuan yang dimiliki.

Namun sebagaimana kasus Messi di atas, kita harus lebih memfokuskan diri untuk menyiapkan mental kita. Ya, mental sebagai pemenang peraih keberuntungan. Yaitu mereka yang senantiasa siap dengan segala kondisi yang menimpanya, tanpa dengan menyalahkan kondisi yang jauh dari apa yang diharapkannya.

Kesiapan mental berarti bagaimana kita mengolah hati dan pikiran kita untuk selalu dekat dengan-Nya. Ini penting ! Karena, Dialah sumber kekuatan. Cara untuk mendekatkan diri (hati dan pikiran) kepada-Nya adalah dengan memenuhi hak-hak-Nya.

Cobalah perhatikan kualitas komunikasi (ibadah) kita kepada Tuhan. Adakah rasa ketidak-tenangan ketika kita berbuat maksiat atau melanggar aturan-Nya. Maka jika rasa itu tidak kita miliki, berarti ada masalah besar dalam diri kita. Namun jika rasa itu kita miliki, artinya kita memiliki kedekatan dengan-Nya.

Oleh karena itu,

Bangun kesiapan mental diri dengan lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Penuhi hak-hak-Nya. Penuhi panggilan-Nya. Patuhi aturannya. Contoh perilaku manusia pilihan-Nya. Sehingga kita memiliki energy yang tanpa kita sadari, tertanam dalam jiwa dan ruhiyah kita, dan menjelma menjadi mental manusia paripurna yang mulia (takwa). Jadi kesimpulannya, manusia yang memiliki mental yang kuat adalah manusia yang bertakwa !!! Karena ketakwaannya, ia dikuatkan oleh Tuhan dalam menjalani setiap persoalan hidup dan kehidupannya. Sehingga ia lebih siap dan mampu menciptakan serta memanfaatkan setiap kesempatan untuk meraih keberuntungannya itu.

Apakah kesempatan bergelimang di sekitar kita? Ya, benar! Apakah itu? Tunggu artikel selanjutnya ya ... [to be continue]


Salam SuksesBahagia !!!


Imam Nugroho | MSB
Mindsetter SuksesBahagia

0 komentar:

Posting Komentar

 

Labels

Popular Posts