Senin, 16 April 2012

Pesan Nabi dalam Riyadhus Shalihin


Sahabat SuksesBahagia,

Begitu banyak contoh konsep hidup menuju kesuksesan di dunia dan kebahagiaan di akhirat yang telah Rasulullah contohkan. Beliau adalah guru kehidupan yang wajib kita teladani gerak langkahnya semasa hidup. Sirah-nya mewariskan sebuah visi hidup menuju kesempurnaan dan kemuliaan dihadapan-Nya.

Pada postingan kali ini, saya akan menyampaikan sekelumit sirah Rasulullah, yang saya ambil dari kitab Riyadhus Shalihin, Bab Haram Berdusta, no hadits 5. Didalamnya terdapat konsep hidup menuju kesuksesan dan kebahagiaan yang hakiki.

Dari Samurah bin Jundub ra., ia berkata: Rasulullah SAW sering bertanya kepada para sahabatnya: “Adakah salah seorang diantara kalian yang bermimpi?” Maka para sahabatpun menceritakan kepada beliau apa yang diimpikannya.

Pada suatu pagi, beliau bersabda kepada kami:” Tadi malam ada dua orang yang mendatangiku dan berkata,”Marilah kita pergi,” dan akupun pergi bersama kedua orang itu. Di dalam perjalanan itu, kami mendapatkan seseorang yang berbaring, didekatnya ada seseorang lagi yang berdiri dengan memegang batu yang cukup besar, lantas ia memukul-mukulkan batu itu kepada orang yang berbaring, sehingga remuklah kepala dan batu itu menggelinding kesana-kemari. Setelah kepala yang remuk itu pulih kembali, maka orang yang berdiri itu mengambil batu tersebut dan berbuat seperti apa yang diperbuat sebelumnya. Aku bertanya kepada kedua orang itu:”Maha Suci Allah, apakah ini?” Tetapi kedua orang itu berkata kepadaku,”Marilah kita pergi, marilah kita pergi.” Maka kamipun melanjutkan perjalanan.


Kemudian saya mendapatkan seseorang yang terbaring terlentang, sedang didekatnya ada orang lain yang berdiri dengan memegang semacam gergaji dari besi, kemudian ia membelah salah satu sisi mukanya yaitu dari mulut sampai tengkuknya, dari hidung sampai tengkuknya, dan dari mulai mata sampai tengkuknya, kemudian pada sisi muka yang lain dengan perlakuan yang sama dengan sisi muka yang pertama. Apabila telah selesai, maka muka itu utuh kembali dan apabila sudah utuh, maka diperlakukan lagi seperti sebelumnya. Aku bertanya,”Maha Suci Allah, siapakah orang-orang itu? Tetapi kedua orang itu berkata,” Marilah kita pergi, marilah kita pergi.” Maka kamipun melanjutkan perjalanan.

Kemudian kami mendapatkan semacam tungku yang sangat besar dan aku mendengar bahwa di situ ada ribut-ribut dan suara-suara yang mengerikan, kemudian aku melihatnya, dan disitu ada orang-orang laki-laki dan perempuan yang telanjang serta dinyalakannya api dari bawah. Apabila api itu didekatkan kepada mereka, maka menjeritlah mereka itu. Aku bertanya,”Siapakah mereka itu?” Tetapi kedua orang itu berkata,” Marilah kita pergi, marilah kita pergi.” Maka kamipun melanjutkan perjalanan.

Kemudian kami mendapatkan sungai yang berwarna merah seperti darah dan di dalam sungai itu ada orang yang sedang berenang dan ditepi sungai ada orang yang mengumpulkan batu. Apabila orang yang berenang itu sudah sampai di tepi, maka orang yang mengumpulkan batu itu mendekatinya, kemudian ia membuka mulutnya lantas ia masukan batu itu ke dalam mulutnya. Setelah itu ia kembali berenang dan kembali lagi ke tepi. Setiap kali ia kembali ke tepi, ia membuka mulutnya lantas dimasukannyalah batu itu ke dalam mulutnya. Aku bertanya,”Siapakah orang-orang itu?” Tetapi kedua orang itu berkata,” Marilah kita pergi, marilah kita pergi.” Maka kamipun melanjutkan perjalanan.

Kemudian kami mendapatkan seseorang yang sangat kejam dan didekatnya ada api yang menyala dan ia selalu mengelilinginya. Aku bertanya kepada kedua orang itu,”Siapakah ini?” Tetapi kedua orang itu berkata,” Marilah kita pergi, marilah kita pergi.” Maka kamipun melanjutkan perjalanan.

Kemudian kami mendapatkan sebuah taman yang luas, disitu penuh dengan berbagai macam bunga dan ada orang tinggi hamper saja aku tidak bisa melihat kepalanya karena sangat tingginya, dan disekitar itu banyak anak yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Aku bertanya kepada kedua orang itu,”Siapakah orang itu dan siapakah anak-anak itu?” Tetapi kedua orang itu berkata,” Marilah kita pergi, marilah kita pergi.” Maka kamipun melanjutkan perjalanan.

Kemudian kami mendapatkan sebuah pohon yang sangat besar dan sangat indah yang belum pernah aku lihat ada pohon yang besar melebihi pohon itu. Kedua orang itu berkata kepadaku,”Marilah kita naik.” Maka kami pun menaiki pohon itu.

Kemudian kami mendapatkan sebuah istana yang terbuat dari batu emas dan permata, kami mendekati dan mengetuk pintu gerbang istana itu, lantas, dibukalah pintu itu dan kami pun masuk ke dalamnya. Di situ kami disambut oleh orang-orang yang sangat tampan, tetapi ada juga orang-orang yang sangat jelek. Kedua orang itu berkata kepada orang-orang jelek,”Pergi dan mandilah di sungai itu.” Disitu memang terdapat sungai yang melintang dimana airnya sangat jernih. Maka mereka pun pergi dan mandi di sungai itu. Setelah selesai mandi, mereka datang kepada kami dan mereka sudah tidak jelek lagi, bahkan mereka sangat tampan. Kedua orang yang membawa aku berkata,” Ini adalah surga ‘Adn dan inilah tempat tinggalmu nanti.”

Kemudian aku melihat ke atas dan kulihat sebuah mahligai seperti awan putih. Kedua orang itu berkata kepadaku,”Inilah tempat tinggalmu.” Aku berkata kepada kedua orang itu,”Semoga Allah selalu memberkahi kalian berdua, tinggalkanlah aku, karena aku akan masuk ke dalam mahligai itu.” Kedua orang itu berkata,”Kalau sekarang belum saatnya kamu memasukinya.”

Aku berkata kepada kedua orang itu,”Sejak tadi aku melihat beberapa keajaiban, maka apakah arti sebenarnya keajaiban-keajaiban itu?” Kedua orang itu berkata kepadaku,”Kini akan aku terangakan kepadamu.

Yang pertama, seseorang yang kepalanya di pukuli dengan batu, itu adalah seseorang yang mempelajari dan mengerti al-Quran kemudian ia tidak mengamalkan isinya, dan orang yang suka meninggalkan shalat fardhu.

Yang kedua,orang yang dibelah dari mulut sampai ke tengkuknya, itu adalah orang yang suka membuat berita bohong sehingga berita itu sampai tersiar kemana-mana.

Yang ketiga,orang laki-laki dan perempuan yang telanajang di atas semacam tungku, mereka adalah orang-orang yang berbuat zina baik laki-laki maupun perempuan.

Yang keempat, orang yang berenang di dalam sungai kemudian dimasukanlah batu ke dalam mulutnya, ia adalah orang yang makan riba.

Yang kelima,orang yang sangat tinggi yang berada di taman, ia adalah Nabi Ibrahim, adapun anak-anak yang berada disekitarnya adalah anak-anak yang mati dalam keadaan bersih (anak-anak yang mati ketika masih kecil)

Yang keenam,orang yang sebagian sangat tampan dan sebagian jelek adalah mereka yang mencampur-adukkan amal saleh dan perbuatan jahat, kemudian Allah mengampuni dosa-dosanya.”

(H.R. Bukhari)

Sahabat SuksesBahagia,

Semoga hadits di atas memberikan hikmah dan pelajaran kehidupan bagi kita semua. Temukan didalamnya, dan amalkan untuk kehidupan lebih bermakna, kehidupan penuh kesuksesan dan kebahagiaan yang hakiki. Sungguh, kebahagiaan yang hakiki adalah disaat kita berada di dalam surga-Nya bersama para nabi dan orang-orang shalih. Amiin …


Wallahua’lam



Imam Nugroho | MSB
Mindsetter SuksesBahagia

0 komentar:

Posting Komentar

 

Labels

Popular Posts