Jumat, 20 Januari 2012

Bebaskan Diri, Buat Sensasi PLOONG !!!



Pada salah satu sesi kelas training motivasi untuk para front liner Cipaganti, dilakukan games ice break berupa meniup balon dengan tangan terbelenggu ke belakang. Hampir 70 % peserta kesulitan melakukan games tersebut. Ketika balon ditiup, maka balon akan terlempar karena tidak dipegang tangan. Setelah waktu yang diberikan habis, peserta diminta untuk memberikan hikmah kesimpulan dari games tersebut.

Satu per satu peserta menyampaikan ide kesimpulan atas hikmah di balik games. “Kita harus focus!” “Kita harus yakin bisa!” “Kita tidak boleh menyerah!” dlsb. Sungguh mereka sangat antusias dan menikmati games yang dilakukan.

Sebenarnya, selain hikmah yang disampaikan para peserta, ada point penting lain yang bisa kita dapatkan dari games meniup balon dengan tangan terbelenggu ke belakang. Namun sebelumnya perlu saya tanyakan kepada Anda. Menurut Anda, kira-kira mudah yang mana antara meniup balon dengan tangan terbelenggu ke belakang atau dengan tangan yang bebas memegang balon ?
Ya ! Jawaban Anda tentu lebih mudah meniup balon dengan tangan bebas memegang balonnya, bukan ? Anda bebas melakukan apapun tehadap balon agar cepat mengembang ketika di tiup. Bisa meregangkan balonnya terlebih dahulu, menahan balon agar tidak lepas dari mulut, dan sebagainya.

Dalam pencapaian sebuah tujuan hidup-pun tidak jauh berbeda seperti games balon di atas. Balon yang mengembang adalah sebuah tujuan hidup yang kita inginkan. Dan kita pasti harus melakukan sesuatu untuk pencapaiannya. Namun sebagaimana meniup balon dengan tangan terbelenggu, pencapaian tujuan hidup juga akan sulit jika kita “terbelenggu” atau ”membiarkan diri ini terbelenggu.”

Apakah yang terbelenggu dalam diri kita ? Yang terbelenggu dalam diri kita adalah pikiran kita. Tepat ! Pikiran kita terbelenggu oleh sesuatu yang menjadikan kita lemah tak terbedaya. Misalkan,”Ah, nampaknya harapan saya terlalu tinggi. Tidak mungkin orang seperti saya mencapai apa yang diinginkan.” “Sejatinya, saya ini hanyalah orang yang lemah.” “Bagaimana mungkin tercapai, toh orang-orang disekeliling saya tidak pernah mendukungnya.” Dan masih banyak lagi prosa-prosa pembelenggu pikiran. Perlu diingat, belenggu dari dalam diri sendiri itu lebih kuat dan berpengaruh tarhadap pencapaian hidup seperti yang diharapkan.

Nah, oleh karenanya, kita harus membebaskan pikiran kita. Bebaskan dari belenggu yang membatasi kekuatan diri. Tuhan telah memberikan potensi yang luar biasa kepada seluruh manusia, tanpa terkecuali. Tuhan telah memberikan kesempurnaan. Tuhan juga tidak pernah membatasi atau membelenggu kita untuk mencapai apa yang kita inginkan. Namun ingatlah !!! Tuhan telah membuat “aturan main” atau pedoman kepada kita untuk terus melangkah menapaki jalan kehidupan agar kita selamat sebagaimana yang Tuhan kehendaki.

Bebaskan juga diri kita dari tuhan selain Tuhan. Sesungguhnya, ketika kita melakukan sesuatu untuk pencapaian tujuan, dan ada sebersit niatan agar “dinilai” oleh orang lain, adalah sesuatu yang membelenggu keikhlasan. Tuhan tidak menerima amalan yang didalamya ada syirik tiada keikhlasan untuk mengharap ridho-Nya. Dengan membebaskan diri dari tuhan-tuhan selain Tuhan, maka kita tidak akan mudah patah semangat apalagi putus asa, disaat ada halangan dan rintangan ditengah perjalanannya.

Aha, saya jadi teringat salah slogan satu iklan salah satu produk soft-drink, Sensasi PLOONG !!! Ya, ploong adalah suatu kondisi terbebasnya kita dari belenggu-belenggu pikiran dan belenggu kesyirikan. Ingat, orang yang SuksesBahagia adalah orang yang terbebas dari sesuatu selain Tuhan Alloh SWT ( lihat Konsep Hidup SuksesBahagia ). Ploong adalah kondisi netralnya hati karena ikhlas lillahita’ala.

Sahabat,

Bebaskan belenggu diri, buat sensasi PLOONG dalam pencapaian tujuan hidup sebagaimana yang diharapkan. Sandarkan kepada Tuhan, agar Dia memberikan petunjuk jalan kemudahan kepada kita. Amiin…



Salam SuksesBahagia !!!

KAMAL, Imam
Mindsetter SuksesBahagia

0 komentar:

Posting Komentar

 

Labels

Popular Posts