Jumat, 06 Januari 2012

Film Real Steel : Pelajaran apa didalamnya ?



Anda pasti sudah menonton film Real Steel yang dibintangi oleh Hugh “Wolverine” Jackman, bukan ? Film yang menceritakan kehidupan Charlie Kenton yang telah “pension” dari dunia pertinjuan dikarenakan beralihnya penggunaan tinju manusia menjadi tinju antar robot-robot petarung, juga sarat memiliki makna yang mendalam tentang kehidupan. Pada kesempatan ini, saya akan mencoba mengungkap dan menyingkap makna positif dari film Real Steel, lebih dari sekedar hiburan di waktu senggang.

Jangan menyepelekan hal-hal yang kecil. Dalam film tersebut, robot Atom hanyalah sampah, dan dianggap “kecil” jika dibandingkan dengan robot-robot petarung lainnya. Sehingga pada awalnya Charlie tidak tertarik untuk memilikinya, kecuali Max (anaknya Charlie) yang menemukan “sisi lain” dari kekuatan robot Atom. Ah, ini adalah pelajaran buat kita. Ya, jangan pernah menyepelekan sesuatu, karena adakalanya sesuatu  yang kita anggap tidak berguna justru memiliki potensi yang luar biasa.

Begitu pula dalam hal urusan kehidupan ruhiyah (yang tujuan utamanya adalah kehidupan bahagia di akhirat sana). Jangan pernah kita menganggap dosa-dosa kecil sebagai sesuatu yang tiada dampaknya. Karena pada saatnya nanti, dosa-dosa yang kita anggap kecil itu akan menjadi kekuatan besar buat kita terjerumus ke dalam neraka-Nya.
Jangan pernah pula kita menyepelekan ibadah-ibadah kecil, sebagai sesuatu yang tiada manfaatnya. Karena sebagaimana dosa kecil, ibadah kecil-pun pada saatnya akan menjadi kekuatan maha dahsyat bagi kita untuk sampai ke surga-Nya.

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
(Q.S. Al-Zalzalah [99] : 7-8)

Kasih-sayang adalah kekuatan besar untuk bangkit dari keterpurukan.Pada awalnya, hubungan Charlie dan Max tidaklah harmonis, terlebih, ada kecenderungan kalau Charlie “membuang” Max. Namun naluri hubungan ayah-anak yang terjadi diantara mereka, menyebabkan mereka akhirnya mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dalam hidup (kalah bertanding). Sungguh, naluri hubungan ayah-anak adalah cinta dan kasih-sayang dan itu merupakan kekuatan besar yang harus senantiasa menghiasi kehidupan kita.

Kasih-sayang adalah anugerah dan jadikanlah itu sebagai penggerak utama kita untuk mencapai apa yang kita impikan. Pernah tahu kisah seorang ibu yang mampu mengankat mobil ketika anaknya tergencet dibawahnya dalam sebuah kecelakaan ? Itu salah satu contoh betapa kasih-sayang mempu memberikan dorongan dan energy dahysat.

Maka, berikanlah kasih-sayang untuk diri sendiri dulu sebelum memberikannya kepada orang lain. Dengannya kita akan terdorong oleh energy dahsyat untuk selalu bangkit dari setiap masalah. Kita harus cemburu ketika masalah menghiasi hari-hari kita, karena kita sangat mengasihi diri ini. Ayo ! Sayangi diri untuk bangkit dari setiap masalah dan keterpurukan hidup.

Sang Pemenang tidak harus menjadi yang nomor satu.Diakhir film tersebut, Atom melawan Zeus, robot yang tak pernah terkalahkan dan selalu berhasil mengalahkan lawannya sebelum satu menit berakhir. Namun Atom mampu memberikan perlawan hingga ronde terakhir, bahkan kalau bukan karena bel, robot Zeus akan hancur dan terkalahkan. Memang dari hasil penilaian juri, Zeus keluar sebagai pemenangnya (menang angka), tapi, Atom mendapat julukan sang Juara Rakyat. Ya, rakyat biasa yang mampu menembus pertandingan tingkat atas dan berkualitas. Max dan Charlie sangatlah puas dengan hasil itu, terutama dengan gelar sebagai Juara Rakyat.

Dalam keseharian, kita terjebak oleh sebuah paradigmna, bahwa yang menang ialah yang nomor satu. Memang tidaklah salah, yang menjadi salah adalah cara pandang kita yang menyebabkan kita melakukan tindakan-tindakan yang keluar dari aturan atau syariat atau norma. Lihatlah misalkan dalam perebutan posisi kepala daerah, demi menjadi yang nomor satu (pemenang) mereka para calon akan menghalalkan segala cara. Atau dalam kehidupan perusahaan, demi untuk menjadi nomor satu di perusahaannya, seseorang rela melakukan tindakan yang melanggar aturan norma dan agama.

Ah, kita harus mengubah paradima mulai sekarang, bahwa pemenang tidaklah harus menjadi yang nomor satu. Pemenang adalah mereka yang mampu mengambil hikmah dari setiap kegagalan atau kekalahan dalam pertarungan hidup.

Sahabat,

Itulah makna dan pelajaran yang diambil dari film Real Steel. Dan tentunya masih banyak lagi makna-makna lain didalamnya. Ayo, temukan !!!

Salam SuksesBahagia !!!


KAMAL, Imam
Mindsetter SuksesBahagia

0 komentar:

Posting Komentar

 

Labels

Popular Posts