Kamis, 26 Januari 2012

Ketika Allah Memanggil Kita …



Apa yang akan Anda lakukan jika, dua jam kedepan Anda harus menemui atasan untuk melaporkan hasil proyek yang telah dilakukan ? Apa yang akan Anda lakukan jika, Anda dipanggil oleh atasan untuk segera menghadap ?

Jawabannya sudah pasti adalah melakukan “persiapan”. Untuk dua jam kedepan, persiapan yang dilakukan pastilah matang, bahan-bahan presentasi laporan dibuatkan dan disusun dengan sempurna, takut jika pada saat presentasi, bahan materi tiba-tiba kena virus dan tidak bisa dibuka. Penampilan diri-pun dipersiapkan dengan matang. Merapihkan pakaian yang kusut, menata rambut, yang pasti, harus terlihat professional.

Sementara untuk segera menghadap atasan, maka biasanya akan langsung menghadap, apapun yang sedang dikerjakan. Takut jika, atasan memanggil sampai yang kedua kalinya, atau kita kena teguran yang efeknya kepada buruknya kinerja dihadapan atasan.

Pertanyaan saya, bagaimana jika Allah memanggil Anda ? Memanggil lewat seruan azan ? Apa yang biasanya Anda (dan saya juga sebenarnya) lakukan ? Adakah persiapan itu ? Seperti apa persiapannya ?

Glekkk,

Jujur, untuk pertanyaan saya ini, saya pun terkena tusukan tajam, menohok. Mengapa ? Karena, kadang persiapan itu tidak ada. Menganggap panggilan Allah hanya sebagai pengingat waktu belaka. Oh sudah pagi, sudah siang dan harus istirahat, atau sudah sore saatnya pulang kerja.

Astaghfirullah …
Padahal, siapakah yang selama ini menjamin kehidupan kita ?
Siapakah yang selalu memberikan oksigen gratis setiap waktu ?
Siapakah yang selalu memberikan jalan keluar dari setiap masalah ?
Siapakah yang memberikan rejeki kita ?
Siapakah yang memberikan kehidupan ini ?

Sahabat,

Panggilan azan adalah seruan untuk menghadap-Nya. Lima kali dalam sehari. Dan kita pun sudah hafal kapan panggilan-panggilan itu ada. Maka, sudah seyogyanya kita selalu melakukan persiapan untuk menghadap-Nya. Tanpa harus dipanggil-pun, kita sudah siap dengan segala jiwa dan raga.

Bukankah pertemuan ketika menghadap-Nya adalah cara kita mengadukan kehidupan kita ? Mengadukan masalah-masalah kita ? Dan Dia-pun akan memberikan jawabannya. Artinya, panggilan-Nya sebenarnya adalah panggilan buat diri sendiri. Kitalah yang membutuhkan panggilan itu.

Sahabat,

Ketika kita mau tampil sempurna dihadapan atasan di kantor untuk mendapatkan “nilai” baik sebagai bawahan, maka, dihadapan Allah seharusnya kita menunjukkan kesempurnaan yang lebih (ketakwaan). Dengannya (ketakwaan itu) kita mendapatkan kemuliaan dihadapan-Nya.

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.
(Q.S. Al-Hujurat [49]:13)

Ketakwaan kita bisa ditunjukkan dengan persiapan yang matang ketika Dia memanggilnya lewat seruan azan. Dan kita akan sangat tidak tenang ketika kita belum memenuhi seruan-Nya.

Apakah Anda tenang-tenang saja meskipun belum memenuhi panggilan-Nya ? Mari evaluasi diri !!!



Salam SuksesBahagia !!!

KAMAL, Imam
Mindsetter SuksesBahagia

0 komentar:

Posting Komentar

 

Labels

Popular Posts