Selasa, 24 Januari 2012

Sadar Diri, Sadar Peran, dan Menjadi Sumber Energi Positif (EPOS)



Ahad kemarin terjadi kecelakaan maut, di Jakarta Pusat. 9 nyawa melayang. Sang pelaku pengendara mobil, terdapati sedang dalam kondisi “tidak sadar” yang diakibatkan  karena mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Jeratan hukuman-pun berlapis. Sementara keluarga para korban, masih memendam duka mendalam.

Ada lagi kejadian, kasus pemerkosaan yang akhir-akhir ini kerap terjadi di ibu kota. Terakhir, seorang mahasiswi didapati sebagai korban pemerkosaan 5 orang laki-laki hingga tak sadarkan diri di samping rel kereta api. Sementara di luar pulau jawa, karena cinta tak terbalas, seorang lelaki tega memperkosa dan membunuh sang gadis pujaan. Tragis !!!
Ah, belum lagi, bencana banjir masih terjadi di beberapa daerah negeri ini. Dan kemiskinan-pun terus melonjak jumlahnya. Banyak penduduk negeri ini yang tidak bisa menikmati nasi dalam kesehariannya. Ironisnya, para anggota dewan di Senayan, sibuk berdebat mengenai budget anggaran pemeliharaan gedung. Ah, ada apa dengan negeri ini ?

Terror pembunuhan terus meraja lela. Di Aceh hingga Papua, banyak nyawa-nyawa melayang dengan sia-sia. Penembak misterius selalu menghantui hari-hari warga di beberapa daerah negeri ini. Ah, ada apa dengan negeri ini ?

Sahabat,

Menurut Anda, masih adakah harapan di negeri ini hidup penuh rahmat dan kedamaian ? Jawab yang jujur ! Masih adakah harapan itu ?

Menurut saya, harapan itu tetap ada dan akan terus ada hingga akhir dari episode kehidupan ini. Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan ? Pertanyaan bagus ! Yang harus kita lakukan adalah

Menjadi manusia yang tersadar akan diri dan perannya (sadar diri dan sadar peran). (selengkapnya ada di artikel ini) Inilah kemudian yang biasa saya sebut dengan kecerdasan ruhiyah (lebih sekedar dari kecerdasan spiritual). Kecerdasan ini akah menghadirkan kesadaran akan adanya hari yang abadi (akhirat). Kesadaran akan hari akhirat, menghantarkan manusia untuk tidak berbuat sekehendaknya. Karena ia tersadar ketika aturan Tuhan itu adalah benar. Bahwa apa yang diperbuat selama hidup, itulah jaminan kebahagiaan atau kesengsaraan di akhirat kelak.

Manusia yang sadar akan hari akhirat, ketika ia akan berbuat jahat atau sekehendaknya tentu berpikir sampai beribu kali. Dan manusia yang tidak tersadar adalah mereka yang telah menjadikan akalnya sebagai budak nafsu syaithani.

Selain itu, kecerdasan ruhiyah akan membangkitkan kesadaran akan peran sebagai rahmatan lil alamin. Ya, peran rahmatan lil alamin tidaklah hanya milik sang Rasul Nabiyullah, tapi itu juga peran yang Tuhan sandangkan kepada kita. Rahmatan lil alamin adalah misi yang harus dijalankan oleh semua manusia.

Misi tersebut menghantarkan manusia kepada jalan kasih sayang, hidup penuh empati. Tidak menyakiti apalagi sampai mengakibatkan nyawa orang melayang. Rahmatan lil alamin tidak akan mengakibatkan tindak pemerkosaan terus meraja lela.

Bangunlah kesadaran itu wahai sahabatku … selanjutnya,

Jadikan diri sebagai penyebar energy positif (epos). Sebagaimana Rasul bersabda,”Bertakwalah dimanapun engkau berada.” Itu adalah isyarat kalau setiap diri kita adalah sumber energy positif yang akan menyebarkan energinya itu kepada setiap manusia yang ada disekelillingnya. Takwa itu energy positf. Takwa tidak terbatasi dalam lingkup ibadah ritualitas. Maka, bertakwa berarti aktif mengeluarkan energy positif ditengah-tengah kehidupan ini.

Sebagai contoh, Anda tentu memiliki akun jejaring social semacam facebook bukan ? Nah, jadikan sarana jejaring social itu sebagai penyebar epos. Buatlah status atau tulisan yang mampu memberikan inspirasi dan kesadaran para pembacanya. Bukan kemudian status yang membicarakan aib sendiri. Maaf, ketika Anda membuat status (misalkan) “BeteNYa hari Ini”, atau “nyebeLin bangetsh sih Lo!!!” itu sama saja dengan Anda membeberkan jati diri dihadapan public. So, jadilah sumber epos seperti dengan status, “Semangat pagi semuanya, hari ini adalah harapan kita untuk terus memperbaiki kehidupan. Dan kahidupan kita-pun akan SuksesBahagia !!!” Dengannya, para pemirsa Anda akan tersadarkan (minimal tersadarkan) dan harapan selanjutnya, orang-orang pun akan semangat dalam menjalani hidup dan kehidupan ini.

Itulah sekiranya dua hal yang selayaknya kita lakukan demi terjaganya harapan hidup penuh rahmat dan kasih sayang, jauh dari kesengsaraan dan tindak kemaksiatan. Sadar diri dan sadar peran, serta menjadi sumber penyebar epos dimanapun kita berada.

HARAPAN ITU MASIH ADA, DAN KITA ADALAH HARAPAN ITU SENDIRI!!!


Salam SuksesBahagia !!!


KAMAL, Imam
Mindsetter SuksesBahagia

0 komentar:

Posting Komentar

 

Labels

Popular Posts